Kamis 11 Jan 2018 03:17 WIB

Bank Bukopin akan Fokus Kembangkan Multifinance

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
A service counter of Bank Bukopin in Jakarta (illustration)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
A service counter of Bank Bukopin in Jakarta (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Bukopin tahun ini akan fokus pada pengembangan usaha di sektor multifinance. Salah satu langkahnya dengan menggandeng anak usaha yakni Bukopin Finance.

Direktur Utama Bank Bukopin, Eko Rachmansyah Gindo, mengatakan tahun ini Bukopin akan lebih fokus untuk memperbaiki kualitas aset, dan kualitas sumber dana. Sebab, sepanjang 2017 pertumbuhan kredit Bukopin tidak terlalu besar, hanya sekitar 5 persen.

Eko menjelaskan, saat ini Bukopin memiliki anak usaha Bukopin Finance, yakni perusahaan yang fokus di bisnis pembiayaan kendaraan bermotor terutama roda empat komersial seperti truk. Bukopin akan melakukan integrasi join financing dengan Bukopin Finance untuk mengembangkan sektor dari konsumer di Bank Bukopin. "Ini yang akan kami kejar di tahun 2018 sehingga integrasi antara induk dan anak akan terjadi dan pinjaman-pinjaman ritel di bawah Rp 1 miliar kan capital charge-nya 75 persen ini satu keuntungan bagi Bank Bukopin untuk tumbuh ke pinjaman yang di bawah Rp 1 miliar," kata Eko di Jakarta, Rabu (10/1).

Selain itu, Bukopin rutin memberikan suntikan modal kepada Bukopin Finance sebesar Rp 50 miliar per tahun. Sedangkan Bank Syariah Bukopin juga mendapat suntikan modal Rp 100 miliar per tahun.

"Cuma tahun ini kami akan fokuskan menggenjot multifinance. Karena beberapa bank juga sinergi antara induk dan anak yang sudah dilakukan dan cukup baik itu antara bank dan multifinance," ujarnya.

Terlebih, industri perbankan yang tergolong intensif capital sehingga hampir setiap tahun selalu membutuhkan penambahan modal untuk pertumbuhan. Karenanya, tahun 2018 Bukopin akan lebih mencoba untuk mendiversifikasi target pertumbuhan kepada market yang memiliki capital charge rendah. "Sehingga kami berharap ke depan Bank Bukopin tidak setiap tahun membutuhkan penambahan modal untuk mendukung pertumbuhan aset," ujarnya.

Eko menambahkan, tahun ini Bukopin juga akan fokus pada pengembangan bisnis pembiayaan perdagangan (trade finance). Bisnis tersebut saat ini sudah memberikan peningkatan dari kontribusi fee based bagi perusahaan. Ke depan bisnis trade finance akan menjadi andalan Bank Bukopin untuk mengembangkan pertumbuhan kreditnya. "Karena trade finance memiliki capital charge yang rendah," imbuhnya.

Kinerja Bank Bukopin pada 2017 masih menunjukkan pertumbuhan single digit. Penyaluran kredit hanya tumbuh 5 persen, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh antara 5-7 persen. Tahun ini, Eko menargetkan kredit bisa tumbuh sekitar 5-7 persen. Namun, profit perusahaan ditargetkan bisa tumbuh 20 persen. Upaya yang dilakukan untuk merealisasikam target tersebut melalui perbaikan kualitas aset.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement