Rabu 10 Jan 2018 17:53 WIB

Realisasi Pembangkit Energi Terbarukan Lampaui Target

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
PLTP PGE Kamojang : Pekerja melakukan kegiatan kontrol rutin di lingkungan PLTP Kamojang Unit 4 dan 5 di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Jawa Barat, Rabu (18/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
PLTP PGE Kamojang : Pekerja melakukan kegiatan kontrol rutin di lingkungan PLTP Kamojang Unit 4 dan 5 di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Jawa Barat, Rabu (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Energi Terbarukan, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan realisasi pembangunan pembangkit berbasis energi terbarukan  (EBT) pada 2017 kemarin melebihi target. Ia mengatakan, dari tiga jenis energi terbarukan semua mencapai target yang dipasang oleh APBN 2017.

Rida menjelaskan untuk kapasitas terpasang pembangkit listri tenaga panas bumi (PLTP) saat ini berada di angka 1.858 megawatt. Target yang sebelumnya dipasang untuk PLTP ini sebesar 1.808,5 megawatt. Sedangkan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH ) terbangun sebesar 371,7 megawatt dari target yang dipasang sebesar 296,48 megawatt.

 

"Untuk plt bioenergi realisasinya 1.881 megawatt dari target yang dipasang 1.838 megawatt," ujar Rida di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (10/1).

 

Rida menjelaskan pada 2018 ini Ditjen EBT memang memasang target yang cukup tinggi untuk kapasitas terpasang pembangkit berbasis energi terbarukan. Untuk panas bumi, pemerintah menargetkan kapasitas terpasang sebesar 2.058 megawatt. Sedangkan untuk PLTS dan PLTM sebesar 515 megawatt. Untuk bioenergi sendiri pemerintah memasang target 2.030 megawatt.

 

"Kami optimis ini akan terealisasi, belum lagi ada tambahan dari PLTP Ulubelu sebesar 55 MW dan Sarulla 2 sebesar 110 MW," ujar Rida.

 

Pada 2017 ini sendiri kata Rida, pemerintah telah meneken kontrak kerjasama atau PPA dengan 68 IPP. Awal tahun ini kata Rida, 13 perusahaan IPP sudah mendapatkan kucuran dana dari pinjaman dan siap untuk mulai membangun. Rida menjelaskan, nantinya target yang dipasang oleh pemerintah bisa digenjot dari kontrak kontrak yang sudah disepakati ini.

 

"(sebanyak) 13 perusahaan sudah dapat kucuran dana, jadi mereka sudah bisa konstruksi," ujar Rida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement