Rabu 10 Jan 2018 16:54 WIB

Jumlah Penduduk Teraliri Listrik Ditarget Melonjak Tahun Ini

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Jatinegara Barat, Jakarta, Senin (13/11).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Jatinegara Barat, Jakarta, Senin (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan rasio elektrifikasi atau perbandingan jumlah penduduk yang sudah teraliri listrik dengan total penduduk pada tahun ini bisa 95,15 persen. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Nur Sommeng meyakini target tersebut bisa tercapai karena rasio elektrifikasi pada 2017 melebihi target.

Pada awal 2017, pemerintah memasang target ratso elektrifikasi sebesar 92,75 persen. Realisasi hingga tutup tahun mencapai 94,91 persen. "Kami optimisi target bisa terlampaui. Khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), 2018 kami akan fokus ke sana," ujar Andi di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (10/1).

Tak hanya ratio elektrifikasi, pemerintah juga menargetkan pembangkit terpasang pada 2018 ini bisa mencapai 65 ribu megawatt. Andi menilai, target ini bisa terlaksana karena pemerintah hingga saat ini masih menjalankan program 35 ribu megawatt.

Hal ini tergambar dari realisasi pelaksanaan program 35 ribu megawatt yang sudah terealisasi di 2017. Andi menjelaskan pembangkit yang sudah COD hingga tutup tahun 2017 ini sudah 1.061 megawatt. Sedangkan yang masih tahap konstruksi sebesar 16.992 megawatt. Setengah dari yang sudah melakukan konstruksi ini ditargetkan akan selesai pada 2018 ini.

"Yang sudah PPA juga banyak, sudah mencapai 12.726 megawatt. Jadi, kami optmis target target kami tercapai," ujar Andi.

Sedangkan untuk konsumsi listrik, Andi menargetkan pada 2018 ini, konsumsi listrik akan mencapai 1.129 kwh per kapita. Target ini hanya naik tipis sebab adanya pertumbuhan ekonomi yang meleset dari perkiraan. Namun,  Andi menilai, konsumsi listrik ini masih bisa digenjot dengan program program kelistrikan ke depan.

"Tapi, Alhamdulillah kita sudah punya target sampai 2019, atau 2020 semua yang berkaitan administrasi itu sudah done. Sisanya tinggal perencanaan dan konstruksi. Ini harus diketahui, ini juga harus inline dengan kebutuhan," ujar Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement