Selasa 09 Jan 2018 15:01 WIB

BTN Lirik Pasar Perbankan Syariah di NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Dirut BTN Maryono (kanan) bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi meresmikan kantor Unit Syariah BTN di Mataram, NTB, Selasa (9/1).
Foto: Muhammad Nursyamsyi/REPUBLIKA
Dirut BTN Maryono (kanan) bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi meresmikan kantor Unit Syariah BTN di Mataram, NTB, Selasa (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perbankan syariah. Kondisi ini tak lepas dari komitmen pemerintah provinsi NTB dan juga masyarakatnya yang menginginkan perbankan syariah terus berkembang di provinsi berjuluk Bumi Gora tersebut.

"Prospek perbankan syariah sangat menjanjikan. Apalagi Bank NTB milik BUMD akan menjadi syariah. Ini betul-betul masyarakat ingin menggunakan perbankan syariah," ujar Maryono saat peresmian kantor cabang syariah (KCS) BTN Mataram di Jalan Pejanggik, Mataram, NTB, Selasa (9/1).

Maryono menilai perkembangan pesat perbankan syariah di NTB menjadi peluang bagi BTN untuk ikut berkontribusi. Terdapat tiga produk utama BTN syariah yang bisa dimanfaatkan masyarakat NTB, mulai dari pembiayaan perumahan, umrah dan haji, serta untuk para TKI.

"Kebanyakan peningkatan di pembiayaan perumahan syariah itu sangat tinggi," lanjut Maryono.

BTN menawarkan sejumlah produk yang bisa diakses PNS maupun non-PNS, seperti KPR mikro, dengan metode menabung terlebih dahulu. Pun dengan pasar umrah dan haji, BTN akan menyediakan sejumlah program menarik untuk warga NTB. Maryono berharap, KCS BTN di NTB bisa berkembang. Berkaca pada aset BTN konvensional di NTB yang tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, Maryono optimistis aset BTN syariah mampu menyentuh Rp 600 miliar pada tahun pertama.

"Karapkan BTN syariah ini bisa cepat berkembang. Kalau meningkat akan kita buat (KCS) di tingkat kabupaten/kota di NTB ini," kata Maryono menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement