Selasa 09 Jan 2018 09:20 WIB

Belum Panen Raya, Harga Beras di Jember Masih Tinggi

Beras (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Beras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih cenderung tinggi. Harga beras masih di kisaran Rp 9.000 hingga Rp 13.000 per kilogram untuk kualitas medium hingga premium.

"Harga beras memang masih tinggi, namun selama dua pekan terakhir harganya cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan lagi," kata Samik, salah seorang pedagang Pasar Tanjung Jember, Selasa (9/1).

Harga beras di Pasar Tanjung Jember untuk jenis IR 64 sebesar Rp 9.400 per kilogram, beras Mentik berkisar Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per kilogram, sedangkan beras Bengawan berkisar Rp 11.000 hingga Rp 11.500 per kilogram.

"Kemungkinan kenaikan harga beras karena belum panen raya di Jember, sehingga pasokan ke pedagang juga berkurang dan biasanya harga beras berangsur-angsur turun setelah di beberapa daerah panen," kata Samik.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember Anas Ma'ruf mengatakan, kenaikan harga komoditas beras tersebut akan terus dipantau dan diharapkan harganya dapat segera kembali normal.

"Dengan adanya harga beras yang memang cenderung naik, maka operasi pasar yang semestinya berakhir pada 26 Desember 2017 akan terus dilaksanakan hingga 31 Januari 2018 sebagai langkah antisipasi untuk mengendalikan harga komoditas pangan, seperti beras dan menekan laju inflasi di Kabupaten Jember," kata Anas.

Menurut Anas, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog Sub Diovre XI Jember dengan menyiapkan cadangan beras pemerintah, apabila terjadi kebutuhan yang sangat tinggi di lapangan.

Sebelumnya Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumarjo Gatot Irianto memastikan ada panen di setiap daerah pada Januari 2018, termasuk Kabupaten Jember. "Panen ada di mana-mana, sehingga isu yang mengabarkan tidak ada panen, itu tidak benar. Diharapkan nantinya tidak ada kebijakan impor beras yang dapat merugikan petani," katanya di Jember pada Ahad (7/1).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement