Selasa 09 Jan 2018 08:18 WIB

Dolar AS Menguat Dipicu Rencana Kenaikan Suku Bunga

Dolar AS
Foto: Andika Wahyu/Antara
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (8/1) atau Selasa (9/1) pagi WIB, karena pejabat-pejabat Federal Reserve menyatakan bahwa setidaknya tiga kenaikan suku bunga ada di meja pada 2018.

Presiden Federal Reserve Bank San Francisco, John Williams, pada Sabtu (6/1) menyerukan untuk tiga kali kenaikan suku bunga pada tahun ini, dengan alasan bahwa ekonomi yang sudah solid akan mendapat dorongan dari reformasi pajak Partai Republik, menurut Market Watch Senin (8/1).

Sementara itu, Presiden Fed of Cleveland, Loretta Mester, mengatakan pada Jumat (5/1) bahwa ekonomi AS yang kuat dan tingkat pengangguran yang rendah membuat alasan untuk empat kenaikan tingkat suku bunga pada 2018. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya mendorong dolar AS lebih kuat, karena akan lebih menarik untuk berinvestasi di Amerika Serikat dan karena itu memicu permintaan untuk mata uang greenback.

Tidak ada data ekonomi penting yang dirilis pada Senin (8/1). Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,44 persen menjadi 92,355 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1965 dolar AS dari 1,2050 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3565 dolar AS dari 1,3571 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot menjadi 0,7841 dolar AS dari 0,7868 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,08 yen Jepang, lebih rendah dari 113,14 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9775 franc Swiss dari 0,9755 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,2423 dolar Kanada dari 1.2406 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement