REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk menargetkan dapat mengoperasikan ruas tol baru melalui sejumlah anak usahanya pada tahun ini sekitar 175 kilometer (km).
"Ya, sekitar 175 km ruas tol baru hingga akhir tahun ini, diluar ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,17 km dan Ngawi-Kertosono 49,5 km. Kedua ruas ini harusnya tuntas tahun lalu" kata Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani menjawab pers di Jakarta, Ahad (7/1).
Tol Ngawi-Kertosono sendiri sepanjang 87 km, terbagi menjadi empat seksi dan sebagian konstruksinya sepanjang 37,5 km menggunakan dana APBN dan 49,5 km dibangun oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga.
Dengan demikian, kata Desi, total konsesi yang dimiliki BUMN tol tersebut hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 1500 km, atau tepatnya 1.496 km.
"Dari jumlah itu, yang sudah operasi adalah sekitar 700 km dan sisanya sedang dalam proses penyelesaian konstruksi dan tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa," kata Desi.
Terkait dengan tol mana saja yang akan dioperasikan hingga mencapai tambahan tol baru 175 km itu, Desi belum merinci karena semuanya sedang berproses.
Sebelumnya, seusai menghadiri Festival Jalan Tol Ngawi-Kertosono di gerbang tol Madiun, Sabtu (6/1), Desi juga menjelaskan, kedua ruas tol tersebut (Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono) adalah bagian dari Tol Trans Jawa yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.
"Setelah Trans Jawa selesai, kami juga dimungkinkan menambah ruang lingkup pekerjaan tol baru sesuai permintaan masyakarat Jawa Timur," kata Desi.
Desi menyebutkan, tambahan ruang lingkup pekerjaan baru itu antara lain Tol Kediri-Kertosono yang trafik lalu lintasnya juga ramai.
"Selain itu, ruas Situbondo-Probolinggo-Lumajang. Ya, wacananya seperti itu. Memang bagus kalo ada sodetan tol diantara ruas Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170 km," kata Desi.