REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 22 maskapai penerbangan yang beroperasi di Bali saling bersinergi untuk membantu mitigasi penumpang jika terjadi penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Penutupan bandara bisa saja terjadi di tengah erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang masih berlangsung hingga saat ini.
"Kami ke depannya mencoba memecah penumpang. Selama ini posko terkonsentrasi di bandara. Nantinya ada tambahan dua posko," kata General Manager PT Garuda Indonesia Cabang Bali, Nano Setiawan, Kamis (4/1).
Dua posko baru tersebut ditempatkan di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia (ITDC) Nusa Dua yang mewakili Kabupaten Badung, dan Hotel Gran Inna Sanur mewakili Denpasar. Nano mengatakan seluruh maskapai yang beroperasi di Bali akan menempatkan perwakilannya untuk penumpang domestik dan mancanegara.
Nano menjabarkan saat penumpang melapor ke posko, maka maskapai akan mendata ulang supaya bisa diakomodir. Data tersebut akan menjadi data dasar semua maskapai untuk ekstra penerbangan (extra flight) yang dialihkan ke bandara terdekat, misalnya Bandara Juanda Surabaya.
"Garuda misalnya akan mendata ada berapa penumpang yang berangkat dari Bali menuju Surabaya dan nanti kami akan sediakan pesawat di sana dan siapkan posko juga di Surabaya," kata Nano.
Dukungan mitigasi ini bertujuan supaya wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman) tidak berpikir kondisi dan koordinasi pelaku pariwisata di Bali berantakan. Apalagi, kata Nano 70 persen penumpang menuju Bali membeli tiket pesawat secara daring (online), bukan membeli langsung ke counter maskapai.
Garuda Indonesia ke depannya juga mengundang seluruh maskapai BUMN yang ada di Denpasar untuk bersinergi dalam mitigasi bencana jika terjadi penutupan bandara akibat erupsi Gunung Agung. Garuda Indonesia saat ini juga menyebarkan brosur tentang recovery Bali dan kondisi Pulau Dewata sudah aman.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan urat nadi perekonomian di Bali adalah pariwisata. Wisatawan yang datang ke Bali tetap terlayani dengan baik meski dalam kondisi awas bencana.
"Terkait transportasi untuk pengalihan penerbangan, nantinya akan kami buatkan dalam sistem kartu. Ada warna kartu khusus bagi penumpang maskapai yang ingin melanjutkan perjalanan via Bandar Surabaya, Blimbing Sari Banyuwangi, atau Jakarta," katanya.
Pihak perhotelan, kata Yuniartha Pura juga sudah berkomitmen memberikan satu malam gratis bagi wisatawan yang penerbangannya tertunda saat terjadi penutupan Bandara. Seluruh standar operasional prosedur (SOP) akan dikoordinasikan dengan lintas lembaga dan kementerian.
Advertisement