Selasa 02 Jan 2018 09:48 WIB

Awal Tahun, Bali Panen 32 Hektare

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Persawahan di Bali dengan sistem irigasi subak
Foto: in-tourism.com
Persawahan di Bali dengan sistem irigasi subak

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Petani di Bali mengawali 2018 dengan memanen padi. Panen seluas 32 hektare dilakukan di dua kabupaten berbeda, Senin (1/1), dari 160 hektare luas padi yang siap panen.

"Kita sebut ini sebagai panen perdana di tahun 2018," ujar Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Bali I Made Rai Yasa melalui siaran resminya, Selasa (2/1).

Ia mengatakan, panen di dua kabupaten tersebut dilakukan di Subak Uma Desa, Desa Banda, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar dengan luas potensi panen 45 hektare, namun baru dipanen 30 hektare. Varietas yang dipanen merupakan Cigeulis dengan produktivitas 6,7 ton per hektare.

Lokasi kedua berada di Subak Mundeh, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. "Dari potensi luas siap panen 115 hektare, hari ini dipanen seluas dua hektare," katanya. Ia menambahkan, varietas yang dipanen adalah Ciherang dengan produktivitas 8,56 ton per hektare.

Sebelumnya, panen pada akhir 2017 juga dilakukan hampir setiap hari. Pada 31 Desember 2017, di subak Gubug II, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, petani memanen padi seluas 10,3 hektare dari potensi yang siap panen seluas 243 hektare. Varietas yang di panen adalah Ciherang dengan produktivitas 7,23 ton per hektare.

"Masih banyak sawah di Bali dengan padi yang mengguning yang siap di panen. Selain itu bulan ini ada juga petani yang baru menanam dan ada yang masih hijau," kata Made.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement