REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lima dari tujuh blok migas yang ditawarkan pemerintah melalui mekanisme penawaran langsung berhasil menarik minat sejumlah investor. Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Thahar mengatakan, lima blok migas itu yakni Andaman I, Andaman II, Merak-Lampung, Pekawai, dan West Yamdena.
"Lima dari tujuh, atau 70 persen dari wilayah kerja untuk penawaran langsung diambil oleh investor," kata Archandra, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (29/12).
Adapun blok migas yang paling banyak menarik minat investor adalah Andaman II. Wilayah kerja tersebut diminati oleh tiga investor, yakni Repsol Exploracion SA, EMP Tbk, serta Konsorsium Premier Oil Far East Ltd, Mubadala Petroleum dan Kris Energy.
Setelah para investor memasukkan dokumen partisipasi, Archandra mengatakan, pemerintah akan segera melakukan proses verifikasi pada Januari sampai Februari 2018. Kementerian ESDM menargetkan penandatangan kontrak kerja sama dapat dilakukan pada akhir Maret tahun depan.
Archandra menyebut, ketertarikan investor terhadap lima blok migas tersebut membuktikan bahwa skema gross split lebih menarik. Sebab, Kementerian ESDM mencatat, tidak ada satu pun dari total 22 blok migas yang ditawarkan pemerintah pada 2015 dan 2016 dengan skema cost recovery, dilirik investor.
Karena itu, menurut Archandra, blok yang belum laku tersebut akan dilelang kembali pada Januari 2018. "Di 2018 akan kita tawarkan dengan gross split," ujarnya.