REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu melonjak tajam. Hal itu menyusul datangnya musim hujan dan Natal serta Tahun Baru 2018.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, Jumat (29/12), harga cabai rawit merah kualitas super saat ini sudah menembus Rp 60 ribu per kg. Padahal, pekan sebelumnya masih mencapai Rp 30 ribu per kg.
"Naiknya cepat dan tinggi sekali," ujar seorang pedagang sayur di Pasar Baru Indramayu, Iin.
Iin mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga cabai rawit tersebut. Dia memperkirakan, hal itu akibat pengaruh musim hujan dan ditambah dengan perayaan Natal serta Tahun Baru. "Biasanya memang seperti itu," tutur Iin.
Iin menambahkan, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayuran lainnya. Namun, kenaikan tertinggi terjadi pada cabai rawit merah.
Untuk cabai rawit hijau, kata Iin, harganya naik dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg. Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada tomat dari Rp 12 ribu per kg menjadi Rp 16 ribu per kg dan wortel dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 16 ribu per kg.
Selain kenaikan harga, kata Iin, adapula komoditas yang justru mengalami penurunan harga. Hal itu terjadi pada cabai merah, dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg.
Salah seorang pedagang sayuran lainnya, Anah, mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah yang sangat cepat dan tinggi itu dikeluhkan para konsumennya. Mereka akhirnya beralih pada cabai rawit hijau. "Padahal mereka sukanya cabai rawit merah karena rasanya yang jauh lebih pedas dibandingkan cabai rawit hijau," tutur Anah.
Salah seorang pemilik warung masakan di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Wati mengungkapkan, terpaksa mengurangi penggunaan cabai rawit merah pada masakan ikan balado yang dijualnya. Dia memilih menambahkan penggunaan cabai merah untuk menggantikan cabai rawit merah yang dikuranginya.
"Rasanya jadi kurang pedas, tapi mau gimana lagi," kata Wati.