Jumat 29 Dec 2017 10:54 WIB

Bio Farma akan Produksi 19,5 Juta Vial Vaksin Difteri

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri  (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma terus memproduksi vaksin yang mengandung difteri, dengan memaksimalkan kapasitas yang ada. Bahkan, menurut Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto, vaksin dengan kandungan difteri yang terdiri dari DT, Td dan DTP-HB-Hib, akan diproduksi sebanyak 19,5 juta vial pada 2018.

"Jumlah tersebut, sudah termasuk untuk kebutuhan imunisasi nasional dan untuk kebutuhan Oubreak Response Immunization (ORI)," ujar Bambang dalam siaran persnya, Jumat (29/12).

Bambang mengatakan Bio Farma siap untuk memenuhi kebutuhan vaksin yang mengandung difteri. Tentu, dengan jumlah tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pemerintah, baik untuk program imunisasi rutin maupun untuk pencegahan KLB difteri. "Dengan kemampuan dan kapasitas yang ada, kami siap untuk memenuhi kebutuhan pemerintah untuk mencegah KLB difteri menyebar," kata Bambang.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Bio Farma, M Rahman Rustan mengatakan, untuk pengadaan Anti Difteri Serum (ADS) hasil produksi Bio Farma, saat ini masih dalam tahap pengembangan dan optimalisasi. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ADS untuk pasien difteri, masih melalui impor dari salah satu mitra Bio Farma.

Kami masih melakukan pengembangan dan optimalisasi produksi ADS, selain itu, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk membuat ADS. Sedangkan saat KLB, diperlukan penanganan yang cepat, sehingga pengadaan ADS dilakukan melalui mekanisme impor.

Rahman mengatakan dengan ketersediaan ADS yang terbatas, distribusi dilakukan melalui kordinasi Kementerian Kesehatan dan RS Pemerintah. Saat ini kapasitas produksi Bio Farma, diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Permintaan eksport baik vis UNICEF, PAHO dan Bilateral telah kami nego untuk dijadual ulang, setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi," katanya.

Untuk mendapatkan vaksin program ORI, kata dia, dapat menghubungi Dinas Kesehatan atau fasilitas kesehatan pemerintah. Sedangkan untuk vaksinasi mandiri dapat menghubungi distributor resmi Bio Farma yaitu Sagi Capri, Merapi, IGM dan Rajawali Nusindo, atau menghubungi Klinik Imunisasi dan Apotek Bio Farma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement