Kamis 28 Dec 2017 14:26 WIB

Semen Padang Dikukuhkan Jadi BUMN Paling Terbuka di Sumbar

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Distribusi semen padang.
Foto: semen padang
Distribusi semen padang.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG - PT Semen Padang dinobatkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 'paling terbuka' di Sumatra Barat. Predikat ini diterima setelah Komisi Informasi (KI) melakukan survei terhadap seluruh BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Sumatra Barat tentang keterbukaan informasi masing-masing BUMN/BUMD. Semen Padang menduduki peringkat pertama, disusul PLN Sumbar, BPJS Kesehatan Sumbar, PT Jamkrida Sumbar, dan PT Balairung Citra Jaya.

Pemeringkatan keterbukaan informasi badan publik dirilis oleh Komisi Informasi setiap tahunnya untuk menilai keseriusan setiap badan dan instansi di Sumbar dalam memperluas informasi dan pelayanan masyarakat. Kadep KSU Semen Padang Iskandar Z Lubis mengungkapkan rasa syukurnya setelah perusahaan semen yang bermarkas di Indarung tersebut kembali menduduki peringkat pertama tahun 2017 ini. Menurutnya, keterbukaan informasi publik memang menjadi salah satu fokus perusahaan sebagai perusahaan yang melayani masyarakat melalui produk unggulan dan CSR yang dimiliki.

 

"Mudah mudahan ini menjadi inspirasi bagi lembaga publik lainnya di Sumbar," kata Iskandar, Kamis (28/12).

 

Pemeringkatan keterbukaan informasi badan publik dibagi ke dalam delapan kategori, yakni Kategori Nagari/Desa, Kategori OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumbar, Kategori Kabupaten/Kota se-Sumbar, Kategori Instansi Vertikal, Kategori Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD), Kategori Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (PTN/PTS), Kategori Partai Politik, dan Kategori Sekolah Menengah.

 

Hasil pemeringkatan diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit kepada masing-masing terbaik di setiap kategori. Nasrul berharap rapor yang dibagikan di akhir tahun ini mampu mendorong seluruh badan dan instansi di Sumbar untuk meningkatkan keterbukaan informasi di tahun 2018 mendatang.

 

"Kami sadar bahwa tak ada yang bisa ditutupi sekarang. Karena kami sekarang betul-betul mencoba transparan baik dari level atas hingga jorong (dusun)," kata Nasrul.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement