REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan adanya integrasi antarmoda yang bisa mendukung Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan hal tersebut akan dilakukan di dalam persiapan KA bandara diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2 Januari 2018.
Dalam persiapannya, Bambang memastikan BPJT juga akan membantu kelengkapan fasilitas khusunya integrasi antarmoda. "Fasilitas yg kita bangun perlu ada pembenahan. Kami ingin KA bandara bisa terintegrasi antarmoda," kata Bamabang di Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Rabu (27/12).
Bambang menyatakan hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab penumpang KA saat ini sudah luar biasa, yakni seperti Commuter Line sudah bisa mengangkut satu juta penumpang perharinya.
Dengan melihat perkembangan tersebut, menurut, Bambang transportasi kereta api akan ramai. "Untuk itu kami siapkan angkutan massa ke stasiun-stasiun. Pertumbuhan sektor KA memang terlambat, tapi jangan sampai integrasi antarmoda juga ikut terlambat," ungkap Bambang.
Untuk itu, ia memastikan Kamis (28/12) akan diadakan uji coba bus Transjakarta dengan dua rute baru. Kedua rute tersebut akan terintegrasi langsung dengan Stasiun Sudirman Baru yang melayani KA bandara.
Bambang mengatakan, BPTJ akan menyediakan sarana integrasi di Sudirman Baru karena sudah banyak yang menggunakan moda tersebut. "Ternyata kemarin setelah diperbarui sudah ada 4.300 penumpang yang menggunakan KA bandara. Makanya kami pasti akan menyediakan sarana integrasi yang akan dibangun di Stasiun Sudirman Baru," ungkap Bambang.
Dengan harga tiket Rp 3.500, Transjakarta akan mengoperasikan dua rute baru terintegrasi dengan KA bandara. Rute pertama yaitu Stasiun Sudirman Baru-Hotel Indonesia-Sarinah-Bank Indonesia-Gambir-Istana Negara-Monas. Rute kedua yaitu Stasiun Sudirman Baru-Hotel Indonesia-Tosari-Dukuh Atas-Karet-Semanggi-Kuningan-Rasuna Said-Menteng.