Jumat 22 Dec 2017 09:50 WIB

Bank AS Ini akan Buka Lini Bisnis Perdagangan Bitcoin

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Layanan keuangan digital (ilustrasi)
Foto: ICET.ORG
Layanan keuangan digital (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salah satu perusahaan terbesar di Wall Street, Goldman Sachs Group Inc. mendirikan sebuah desk perdagangan untuk membuat pasar dalam mata uang digital seperti bitcoin.

Bank tersebut bertujuan untuk menjalankan bisnis bitcoin pada akhir Juni tahun depan atau lebih awal. Mereka masih berusaha untuk mengatasi masalah keamanan serta bagaimana hal itu akan menahan, atau menjaga aset tersebut.

Langkah tersebut menempatkan Goldman Sachs untuk menjadi firma Wall Street besar pertama yang membuat pasar dalam mata uang kripto, yang memiliki ayunan harga liar dan lonjakan harga yang tinggi telah menarik imajinasi publik namun memberikan jeda kepada institusi mapan, dilansir di Bloomberg, Jumat (22/12).

Bank tersebut termasuk di antara beberapa perusahaan mainstream yang membuka jenis baru masa depan bitcoin yang ditawarkan oleh Cboe Global Markets Inc. dan CME Group Inc. Citigroup Inc. Dan Bank of America Corp., misalnya, telah mengambil pendekatan wait and see.

Goldman Sachs sekarang merakit sebuah tim di New York. Sementara bank belum membuat keputusan untuk dimana meletakkan desk tersebut, salah satu kemungkinannya adalah beroperasi dalam fungsi perdagangan sistem perdagangan tetap, mata uang dan komoditas, yang melakukan transaksi secara elektronik. Darren Cohen, di kelompok investasi strategis utama perusahaan, juga melihat peluang.

"Sebagai tanggapan terhadap minat klien terhadap mata uang digital, kami mengeksplorasi cara terbaik untuk melayani mereka," kata Michael DuVally, juru bicara, dalam sebuah pernyataan.

Secara umum, Chief Executive Officer Lloyd Blankfein telah berhati-hati. Dia menyatakan di Twitter pada bulan Oktober bahwa perusahaannya sedang melihat bagaimana menangani bitcoin. Dalam sebuah wawancara di televisi Bloomberg bulan lalu, dia mengatakan bahwa banknya tidak memerlukan strategi bitcoin karena mata uang digital masih berkembang dan mudah berubah.

Dan ketika bank mulai kliring kontrak pada awal bulan ini, perusahaan tersebut meminta beberapa klien menyisihkan dana sama dengan nilai penuh dari perdagangan mereka. Konservatisme menghalangi beberapa pelanggan dan mendorong mereka untuk membawa bisnis mereka di tempat lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement