REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap masyarakat ikut membantu pemerintah mengawasi jalannya program BBM satu harga di daerahnya masing-masing. Jokowi tak segan untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan program BBM berkeadilan itu bisa terwujud.
"Jadi kalau ada (masalah), tolong (dilaporkan) atau dicek di lapangan sajalah, di mana, akan kita perbaiki. Kalau dapat laporan di mana, itu yang saya kejar," ucap Presiden kepada para usai meninjau lokasi lahan baru Bandar Udara Bandar Udara Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, melalui siaran pers, Kamis (21/12).
Sejak awal pelaksanaan program tersebut, Jokowi telah memerintahkan jajarannya bersama Pertamina untuk mengawasi langsung jalannya program tersebut di lapangan. Sejauh ini tidak ada laporan dari Pertami terkait keluhan program BBM satu harga, hal ini mejadikan Jokowi tidak mendapat informasi ketika ada keluhan dari masyarakat.
Jokowi menuturkan, program BBM satu harga dilaksanakan di beberapa provinsi. Tak hanya di Papua, tapi dijalankan juga di Malulu Utara dan Kalimantan Utara.
Sementara pada saat berbicara pada peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire 20 MW dan PLTMG Jayapura 50 MW di Kelurahan Kali Bobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Jokowi mengatakan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua berbagai upaya telah dilakukan pemerintah.
"Untuk rakyat Papua, semua kita lakukan. BBM satu harga kita lakukan. Lalu jalan-jalan di Papua yang seperti Trans Papua bisa (membuat) harga-harga turun seperti Sulawesi, Kalimantan, dan lain-lain," ujar ya.
"Upaya untuk memajukan tanah Papua bukan masalah besar kecilnya anggaran. Ini bukan mahal dan murah. Ini keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," jelas Jokowi.