REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota DPR RI Komisi XI Refrizal menilai pemerintah perlu memprioritaskan pembangunan infrastruktur di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Menurutnya, kesenjangan infrastruktur di daerah merupakan penghambat pertumbuhan ekonomi.
"Contohnya di Papua, harga bbm itu mahal karena infrastrukturnya terbatas. Logistik harus diangkut dengan transportasi pesawat di daerah-daerah pegunungan. Itu membuat harga barang menjadi mahal dan masyarakat kesulitan," ujar Refrizal ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/12).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, minimnya infrastruktur jalan juga kerap menimbulkan masalah di perdesaan. Ia mengaku, biaya untuk mengangkut hasil tani menjadi tinggi karena hal tersebut.
Refrizal mengatakan, pemerintah perlu menggenjot pembangunan infrastruktur terutama yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Ia menilai, dengan pembangunan infrastruktur yang lebih merata ke seluruh pelosok daerah, dapat menekan tingkat urbanisasi.
Ia mengaku, perkembangan era digital dan perdagangan daring yang tumbuh pesat merupakan potensi yang perlu diperhatikan pemerintah untuk memajukan masyarakat desa.
Ia mengatakan, pemerintah bisa mendukung hal itu dengan penyediaan infrastruktur yang memadai seperti jaringan internet, listrik, dan jalan. Masyarakat pun bisa mengoptimalkan sumber daya desa dan aktivitas ekonomi pun tumbuh.
"Saya kira kalau ini digalakkan oleh pemerintah di daerah-daerah, otomatis bisa mengurangi urbanisasi juga," ujar Refrizal.