Senin 18 Dec 2017 17:43 WIB

Ini Target Pemerintah untuk Pembangunan 2018

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Proyek pengerjaan pembangunan LRT di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Proyek pengerjaan pembangunan LRT di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menetapkan beberapa target pembangunan yang akan diwujudkan pada 2018. Bambang mengatakan, penetapan target tersebut berdasarkan dukungan kondisi perekonomian Indonesia yang diprediksi akan membaik pada tahun depan.

"Pemerintah yakin dengan menjaga pertumbuhan ekonomi sesuai sasaran, target pembangunan diperkirakan akan tercapai," ujar Bambang dalam diskusi bertajuk "Outlook Pembangunan Indonesia 2018: Tantangan di Tahun Politik" yang digelar di Jakarta, Senin (18/12).

Bambang mengatakan, pemerintah menargetkan untuk menurunkan tingkat ketimpangan atau rasio gini menjadi 0,38. Angka itu lebih rendah 0,01 dari capaian pada Maret 2017 yang sebesar 0,39. "Kelihatannya cuma turun 0,01. Tapi itu tidak mudah," ujar Bambang.

Ia mengaku, untuk mewujudkan hal itu akan berkaitan dengan banyak seperti pelaku ekonomi, ketimpangan antardaerah, dan ketersediaan infrastruktur. "Tugas pemerintah memastikan semua kelompok bisa tetap mengoptimalkan pertumbuhannya tapi kelompok tertinggal atau yang kesusahan tetap mendapatkan dukungan atau bantuan dari pemerintah," ujar Bambang.

Selain itu, Bambang menargetkan untuk bisa menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 9,6 persen. Ia mengaku, tingkat kemiskinan pada 2017 akan mencapai 10,64 persen atau setara 27,7 juta jiwa. Ia berharap, tahun depan pemerintah bisa menekan jumlah penduduk miskin hingga kurang dari 25 juta jiwa.

"Tantangan pemerintah kemudian adalah mewujudkan angka kemiskinan bisa menyentuh single digit," ujar Bambang.

Ia mengaku, untuk menurunkan kemiskinan, intervensi atau bantuan dari pemerintah kepada rumah tangga tidak mampu harus tepat sasaran. Oleh karena itu, ujarnya, pemerintah akan fokus pada basis data terpadu dan menyasar kelompok 40 persen masyarakat berpenghasilan rendah.

"Dan mereka itulah yang nantinya kita berikan dukungan baik lewat program keluarga harapan, kartu sehat, kartu pintar, atau bantuan pangan non tunai," ujarnya.

Pemerintah juga berupaya menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) kurang dari 7 juta orang atau setara dengan 5,2 persen. Pada akhir 2017, pemerintah memperkirakan TPT akan mencapai angka 5,5 persen. Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 71,5 pada 2018 atau meningkat dari 70,99 pada 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement