Senin 18 Dec 2017 16:19 WIB

Jokowi Sempat Kaget Anaknya Jualan Martabak

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pengalamannya pada acara Entrepreneurs Wanted ! bertajuk Wirausahawan Terbaik Berbagi untuk Penerus Republika, di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Kota Bandung, Senin (18/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pengalamannya pada acara Entrepreneurs Wanted ! bertajuk Wirausahawan Terbaik Berbagi untuk Penerus Republika, di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Kota Bandung, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri kegiatan acara Entrepreneurs Wanted di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Senin (18/12). Dalam acara tersebut, William Tanuwijaya, CEO dan Pendiri Tokopedia serta Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Pendiri Amartha didapuk menjadi pembicara dalam ajang yang sudah berjalan ke delapan kali.

Dalam sambutannya, Jokowi terlebih dahulu bercerita seputar pengalaman serta masalah yang dihadapi ketika menjadi pengusaha ke ribuan peserta yang berasal dari berbagai universitas di Kota Bandung. Dari mulai mencari modal di awal usaha, mencari pembeli, mengurus perizinan yang rumit hingga mengurus karyawan dan alat produksi.

"Saya mau bercerita masalah saya saat menjadi pengusaha. Saya tahu betul seluk beluk berusaha, cari modal usaha di awal dan keliling mencari pembeli kemudian tahu betul mengurus perizinan yang rumit kemudian mengisi spt pajak dan mengurus karyawan, pegawai dan mengurusi alat produksi. Selama 27 tahun saya berusaha," ujarnya, Senin (18/12).

Ia menuturkan, hingga saat ini usaha yang dijalankannya sebelum menjadi pejabat masih berjalan yaitu mengekspor produk kayu ke Eropa dan saat ini ke wilayah Asia. Hal sedih yang dirasakan saat ini adalah anak-anaknya tidak ada yang ingin melanjutkan usaha tersebut.

"Anak saya gak ada yang mau lanjutin usaha saya. (Padahal) pabrik gede, alat produksi ada tapi sedih gak ada yang meneruskan," ungkapnya.

Namun menurutnya, hal yang membuat dirinya syok ketika anak pertamanya ingin berjualan martabak. "Saya syok juga saat itu. Tapi baru lima tahun (berjalan) brand value (usaha) Gibran lima kali lipat lebih tinggi nilai martabaknya dari pabrik yang dimilikinya," katanya.

Ia mengaku sering tidak mengerti dengan pikiran anak muda saat ini. Jika pengusaha dulu bangga dengan fix aset yang besar serta karyawan banyak, saat ini lebih ke arah brand value. "Lebih pusing saya, yang kecil (Kaesang) baru tiga bulan ini ngomong ke saya. Pak saya mau jualan pisang goreng. Tapi (dari) pengalaman pertama anak, ya sudah jualan aja pisang goreng," ujarnya menceritakan percakapan dengan anaknya.

Kepala Staf Kantor Kepresidenan, Teten Masduki mengungkapkan acara Entrepreneurs Wanted merupakan kelas inspirasi yang digagas berdasarkan minat anak muda terhadap dunia entrepreneurs sangat tinggi. "Luar biasa, mereka (anak muda) bercita cita menjadi wirausahawan. Generasi saya ingin menjadi pegawai. Ini satu lompatan yang baik," katanya.

Namun, Teten mengutarakan jika Presiden Jokowi mengeluhkan jumlah wirausahawan Indonesia yang masih sedikit. "Hari ini kita mengundang William dari Tokopedia dan Andi dari Amarta dan lainnya," ungkapnya.

Acara dihadiri oleh mahasiswa Universitas Telkom, Universitas Parahyangan, Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, Siswa SMA 1 dan 3 Kota Bandung.Para Rektor dan Menteri Kabinet Kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement