Senin 18 Dec 2017 13:44 WIB

Jelang Akhir Tahun, Kementan: Harga Beras dan Ayam Stabil

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Beras Nasional (ilustrasi)
Foto: Antara
Beras Nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan harga pangan dalam kondisi stabil terutama harga beras menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, beras menjadi komoditas utama yang perlu dijaga stabilitas harganya. Sebab, produksi beras dinilai mampu mencukupi kebutuhan terutama jelang Natal dan Tahun Baru yang tinggal 12 hari lagi.

"Harga beras stabil kan di Cipinang? Kita melihat Cipinang karena menjadi barometer kita untuk beras," kata dia, Senin (18/12).

Guna mengatisipasi tingginya produksi, pihaknya bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan menyerap panen yang terjadi di banyak provinsi yang menjadi lumbung pangan, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan lainnya. "Saya katakan (kepada Satgas) turun membantu petani karena ini musim hujan, panen bersama," ujarnya.

Ia mengungkapkan, tingginya produksi dikarenakan memegang prinsip tiada hari tanpa panen, tiada hari tanpa mengolah tanah dan tiada hari tanpa tanam. Hal ini menjadi gebrakan karena dahulu, panen hanya 500 ribu hektare. "Kita ubah strategi 1,1 juta hektare panen bulan ini. Sehingga kami yakin produksi aman," katanya. Apalagi, Januari akan memasuki puncak panen karena pertanaman yang dilakukan Oktober saat musim hujan.

Selain beras, harga daging ayam dipastikan masih stabil meski di beberapa daerah mulai mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewah Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, kenaikan harga yang terjadi tidak cukup besar dan itu seolah menjadi ajang bagi produsen memperbaiki keuntungan setelah setahun belakangan mengalami kerugian.

"Biarin supaya mereka bisa senyum," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement