Kamis 14 Dec 2017 23:02 WIB

Aspal Plastik Mulai Diaplikasikan pada Jalan Tol

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah pekerja melakukan pengaspalan jalan bercampur limbah plastik. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Risky Andrianto
Sejumlah pekerja melakukan pengaspalan jalan bercampur limbah plastik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Sebagai wujud peningkatan kualitas jalan dan pelayanan PT Marga Mandalasakti yang menjalankan operasional Tangerang-Merak menjadi jalan tol pertama yang mengimplimentasikan uji coba menggunakan aspal dengan campuran limbah plastik.

Bersama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Balitbang PUPR), uji coba ini dilakukan di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 43 Arah Merak Ruas Tol Tangerang-Merak, Kamis (14/12).

Sepanjang 100 meter (m) dengan lebar 15 m dan ketebalan perkerasan 5 cm, jalan TIP KM 43 Ruas Tol Tangerang-Merak ini akan diaplikasikan menggunakan 150 ton aspal bersama campuran limbah plastik sebanyak enam persen dari total aspal tersebut. Atau sebanyak 600 kg limbah plastik yang didatangkan dari Bandung.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, M.Eng.Sc., Badan Pengatur Jalan Tol, Bina Marga Kementerian PUPR dan mitra kerja ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak.

Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandalasakti, Sunarto Sastrowiyoto mengatakan, pemanfaatan menggunakan limbah plastik pada campuran aspal ini adalah sebuah inovasi yang baik pada pengembangan jalan. Pihaknya menyambut baik adanya implementasi uji coba aspal dengan menggunakan campuran limbah plastik.

"Hal ini sesuai dengan triple roadmap yaitu People, Planet dan Profit. Dengan adanya pemanfaatan limbah yang ternyata mampu berguna untuk material campuran jalan, dapat meningkatkan pengolahan limbah sampah plastik dan mengurangi sampah yang tidak terpakai, ujar Sunarto melalui siaran pers.

Sunarto menuturkan bahwa penerapan campuran aspal menggunakan limbah plastik ini adalah yang pertama di jalan tol, setelah sebelumnya campuran ini diimplementasikan di beberapa lokasi. Ini merupakan pertama kalinya penerapan campuran aspal menggunakan limbah plastik pada jalan tol yang padat dengan kendaraan, dan berharap proses ini dapat berjalan dengan baik.

Danis Sumadilaga mengatakan, selain manfaat terhadap lingkungan, manfaat secara teknis juga dapat diperoleh yaitu dapat meningkatka kinerja campuran beraspal. Dengan penambahan enam persen limbah plastik (terhadap berat aspal) pada campuran, akan meningkatkan stabilitas sebanyak 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi serta retak lelah.

Namun, penambahan limbah plastik ini harus dibatasi. Apabila penambahannya berlebihan akan menurunkan ketahanan campuran beraspal terhadap retak. Potensi pengurangan limbah plastik melalui pemanfaatan pada campuran beraspal juga cukup besar. Jalan dengan panjang satu kilometer, lebar tujuh m dan tebal lima cm dapat menyerap sekitar tiga ton limbah plastik.

Penerapan limbah plastik dalam campuran beraspal di Rest Area Tol Merak ini adalah merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian kegiatan uji coba penerapan di tahun 2017 yang tersebar di beberapa lokasi, antara lain Kampus Universitas Udayana di Denpasar, Jalan Sultan Agung (Pantura) Bekasi, Jalan Dakota Maros, Jalan Gempol-Bangil, ujar Danis.

Diharapkan pemanfaatan limbah plastik dalam campuran beraspal ini bisa menjadi satu solusi untuk upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement