Kamis 14 Dec 2017 21:24 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Membaik Jelang Akhir 2017

Rep: Issha Harruma/ Red: Israr Itah
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi
Foto: dok. Humas Pemprov Sumut
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menjelang akhir 2017, pertumbuhan ekonomi Sumut tercatat membaik. Pertumbuhan ini juga disebut berada di atas pertumbuhan rata-rata nasional.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, hingga triwulan III, perekonomian Sumut mengalami pertumbuhan 5,21 persen. Angka ini meningkat jika dibandingkan pada triwulan yang sama tahun lalu, yakni sebesar 5,11 persen.

"Berdasarkan informasi yang diberikan Kepala Kantor BI Sumut, pertumbuhan ekonomi Sumut membaik dan pertumbuhannya lebih baik dari nasional," kata Erry dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia di Medan, Kamis (14/12).

Erry mengatakan, selain pertumbuhan ekonomi, angka inflasi Sumut juga menjadi poin yang membanggakan. Hingga November 2017, inflasi Sumut tercatat berada di bawah inflasi nasional, yakni 2,68 persen. Angka ini lebih rendah dibanding dengan inflasi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 7,65 persen. Realisasi ini juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 3,30 persen.

"Ini yang menggembirakan kita, pertumbuhan ekonomi bergerak positif dan inflasi bisa ditekan," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Arief Budi Santoso mengatakan, tahun 2017 merupakan tahun pemulihan ekonomi global setelah menyentuh titik terendah pertumbuhan ekonomi pada 2016. Seiring dengan pemulihan ekonomi global dan nasional, perekonomian Sumut pun mengalami perbaikan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Sumut, menurutnya, secara umum lebih baik dari kinerja perekonomian nasional.

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan IV akan tumbuh tinggi sejalan dengan konsumsi dan investasi yang akan tumbuh positif," kata dia.

Dia pun meyakini, perbaikan perekonomian Sumut ini akan terus berlanjut hingga 2018 mendatang. "Secara umum, perekonomian Sumut tahun 2018 diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5,0-5,4 persen," ujar Arief. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement