REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pelaku pariwisata akan kembali meramaikan Bali di tengah perhatian dunia internasional terkait erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), I Made Ramia Adnyana mengatakan saatnya pelaku pariwisata bangkit dan lebih kreatif menggiatkan kembali destinasi pariwisata di Bali.
"Kami sudah menginisiasi paket-paket wisata bekerja sama dengan 1.300 anggota, sejumlah maskapai penerbangan, dan layanan reservasi properti hotel atau resor seperti Agoda dan Expedia," kata Made Ramia di Denpasar, Selasa (12/12).
Made Ramia mencontohkan Paket Bali Extravacanza yang dirilis pekan ini. Paket wisata ini salah satu aktivitasnya adalah mengajak wisatawan berswafoto dengan latar belakang Gunung Agung yang tentunya diambil dari lokasi aman. IHGMA juga menginisiasi paket menginap tiga malam empat hari di mana akomodasi dua orang seharga satu orang, dan akomodasi tiga orang seharga dua orang.
Penasihat Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Ngurah Wijaya mengatakan paket-paket yang disiapkan akan menarik lebih banyak wisatawan datang ke Bali. Penjualan paket wisata ini dengan memanfaatkan peringkat bintang hotel-hotel yang ada di Bali. "Misalnya, menginap di hotel A sudah termasuk di dalamnya wisata ke Monkey Forest, transportasi gratis, dan spa gratis," kata Ngurah Wijaya dalam rapat bersama di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Paket-paket wisata yang berasosiasi dengan hotel ini juga dipromosikan lewat maskapai-maskapai yang beroperasi di Bali. BTB misalnya sudah menggandeng Singapore Airlines dan Thai Airways yang memiliki titik pemasaran di sejumlah negara.
Ketua Bali Hotels Association (BHA), Ricky Putra menambahkan 150 hotel dengan 25 ribu sebelumnya berkomitmen memberikan gratis menginap satu malam untuk tamu hotel yang penerbangannya ditunda atau dibatalkan karena penutupan bandara beberapa waktu lalu. Tamu hotel membutuhkan jaminan, khususnya transportasi ketika terjebak karena bencana alam.
Ricky mencontohkan hotel yang dikelolanya rata-rata mengadakan lima hingga enam pesta pernikahan setiap bulan. Jaminan transportasi yang diberikan membuat tamu tetap mengadakan acara di Bali. "Saat ini kita tak bisa hanya bicara hotel, melainkan Bali secara keseluruhan," ujarnya.
Advertisement