Jumat 08 Dec 2017 04:11 WIB

Perbankan Syariah Didorong Terus Kembangkan Produk

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Budi Raharjo
Perbankan syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republka
Perbankan syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Perbankan syariah telah menginjak usia ke-25 tahun dalam meramaikan industri perbankan di Indonesia. Oleh Sebab itu, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Seminar Nasional tentang refleksi 25 tahun perbankan syariah di Indonesia.

Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Soekro Tratmono mengatakan, hingga saat ini masih terdapat tantangan bagi perbankan syariah agar dapat lebih meningkatkan penetrasinya di Indonesia.

"Salah satu tantanganya adalah dari sisi produk perbankan syariah," ujarnya usai menyampaikan keynote speech dalam seminar yang membahas tentang peluang dan tantangan perbankan syariah di Indonesia yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (6/12).

 

Oleh karena itu, lanjut dia, OJK pun mendorong agar perbankan syariah dapat terus menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun tetap mempertahankan kaidah industri keuangan syariah yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas Syariah.

 

"Harapanya, dengan adanya inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka hal ini juga dapat secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Ahmad. Menurutnya, minimal perbankan syariah juga harus dapat menciptakan produk perbankan yang sama-sama modern dengan perbankan konvensional.

 

Sehingga, lanjutnya, perbankan syariah dapat lebih kompetitif dan dapat mengoptimalkan besarnya potensi pasar perbankan syariah di Indonesia. Selain dari sisi produk, ia menilai bahwa tantangan lain yang masih harus dihadapai oleh perbankan syariah saat ini adalah dari sisi pelayanan.

 

"Selain harus menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tantangan lain yang paling menonjol adalah tantangan untuk meningkatkan pelayanan," ucapnya.

 

OJK menilai, hal ini dapat dilakukan dengan terus mengembangkan sumber daya insani yang berkompeten. Sehingga, lanjut dia, sumber daya insani yang ada dapat menunjang produk yang modern dan kompetitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement