Selasa 05 Dec 2017 02:04 WIB

Gunung Agung Erupsi, Jumlah Wisatawan Mancanegara Menurun

Red: Nur Aini
Berkurangnya Asap Sulfatara. Gunung Agung terlihat dari Pantai Jemeluk, Amed, Bali, Ahad (3/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Berkurangnya Asap Sulfatara. Gunung Agung terlihat dari Pantai Jemeluk, Amed, Bali, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Oktober 2017 sebesar 4,54 persen. Salah satu penyebab utamanya adalah dampak dari erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan bahwa penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai tersebut tercatat mencapai 15,99 persen dari bulan sebelumnya sebanyak 550,2 ribu kunjungan menjadi 462,3 ribu kunjungan.

"Pada Oktober 2017 jumlah kunjungan yang melalui Ngurah Rai turun 15,99 persen, itu dampak letusan Gunung Agung dan peringatan dini sebelumnya," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin (12/4).

Secara keseluruhan, tercatat pada Oktober 2017 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,15 juta kunjungan yang terbagi dari 964,8 ribu merupakan wisman yang masuk melalui 19 pintu utama dan sebanyak 193,7 ribu kunjungan dari luar pintu utama.

Beberapa pintu masuk utama yang mengalami jumlah penurunan penumpang selain Bandara Ngurah Rai adalah Bandara Soekarno-Hatta sebesar 1,70 persen dan di Batam turun 4,89 persen. Kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak masih berasalh dari Republik Rakyat Cina (RRT) mencapai 167,7 ribu kunjungan, diikuti Singapura sebanyak 113,8 ribu kunjungan, Malaysia 113,3 ribu kunjungan, Australia 101,1 ribu kunjungan dan Jepang sebanyak 42,8 ribu kunjungan.

Secara kumulatif periode Januari-Oktober 2017, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 11,62 juta kunjungan atau naik 23,55 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 9,40 juta kunjungan.

Sejak 2014, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terus mengalami kenaikan. Pada 2014, jumlah kunjungan sepanjang tahun sebanyak 9,4 juta kunjungan, 2015 sebanyak 10,23 juta kunjungan dan pada 2016 sebanyak 11,51 juta kunjungan.

Sementara untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Oktober 2017 mencapai rata-rata 56,93 persen atau naik 0,80 poin dibandingkan dengan TPK Oktober 2016 yang tercatat sebesar 56,13 persen. Namun, jika dibanding TPK September 2017, TPK hotel klasifikasi bintang pada Oktober 2017 mengalami penurunan sebesar 1,49 poin. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Oktober 2017 tercatat sebesar 1,92 hari, terjadi kenaikan 0,11 poin jika dibandingkan keadaan Oktober 2016.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement