Jumat 01 Dec 2017 02:06 WIB

Tak Harus Penyuluh, Lulusan STPP Didorong Jadi Wirausahawan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru dan dosen STPP seluruh Indonesia di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Kamis (30/11).
Foto: republika/melisa putri
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru dan dosen STPP seluruh Indonesia di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Kamis (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta lulusan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) se-Indonesia untuk menjadi penyuluh sekaligus pelaku wirausaha. Hal tersebut dinilai penting agar lulusan STPP tidak lagi berpikir hanya menjadi penyuluh berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

"Jadi, selain menjadi penyuluh, harus bisa juga menjadi enterpreneur muda," kata Amran saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru dan dosen STPP seluruh Indonesia di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Kamis (30/11).

 

Ia menjelaskan pentingnya generasi muda pertanian menjadi enterpreneur di sektor pertanian cukup menarik. Sebab, akan dapat menghasilkan beragam produk pertanian bernilai ekonomis tinggi yang memiliki daya saing di pasar internasional. Dengan begitu, ekspor pangan Indonesia makin meningkat.

 

Namun, setiap mahasiswa STPP harus fokus untuk ahli pada satu bidang atau komoditas tertentu. Misalnya fokus pada ahli jagung, ahli dalam menemiti padi organik, ahli khusus hirpodopik, pascapanen dan olahan maupun lainnya. Mereka pun harus diberi target dan sebagai pemacu diri.

 

"Jadi jika mahasiswa tidak sanggup capai target, ya undur diri sehingga tersisa yang betul betul berprestasi dan siap terjun di dunia pertanian," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement