REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) berencana membelanjakan Rp 18 triliun untuk untuk periode 2015-2017. Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan dana tersebut akan dibelanjakan untuk pengerjaan sejumlah proyek.
Salah satu proyek tersebut yaitu terminal peti kemas Belawan. "Terminal peti kemas Belawan ini proyek senilai enam triliun rupiah yang akan dikerjakan dalam dua tahap," kata Bambang di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu (29/11).
Dia mengatakan, selain proyek tersebut, Pelindo I juga akan mengembangkan terminal multipurpose di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara. Bambang memastikan untuk proyek di Pelabuhan Kuala Tanjung itu memiliki nilai investasi empat triliun rupiah.
Proyek lain pun juga akan dikembangkan yaitu terminal peti kemas keperintisan serta modernisasi peralatan. "Proyek keperintisan ini untuk bongkar muat peti kemas di Aceh, Sibolga, dan Tanjung Pinang. Sedangkan Pelabuhan Kuala Enok dibangun untuk melayani langsung kegiatan ekspor minyak sawit dan batu bara ke India," jelas Bambang.
Di tengah rencana proyek tersebut, saat ini Pelindo I melakukan kerja sama dengan sejumlah BUMN dan swasta. Sinergi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dan kesepakatan utama antara Pelindo I dengan sejumlah BUMN dan swasta di Kementerian BUMN pada Rabu, (29/11).
Deputi Bidang Usaha Konstruksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang menilai kerja sama tersebut dibutuhkan untuk menjalankan program pembangunan ekonomi di Indonesia. "Melalui sinergi ini, diharapkan tidak hanya kualitas layanan untuk publik dari BUMN dapat ditingkatkan namun kinerja BUMN dapat meningkat dengan kerjasama berbagai belah pihak," jelas Ahmad.
Sebanyak 16 perusahaan BUMN dan Swasta ikut menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pelindo I. Kerja sama tersebut dilakukan dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) akan mengembangkan pelabuhan Kuala Enok, Pelabuhan Batu Ampar, Batam, dan terminal petikemas Pelintung. Sementara itu, dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Pelindo I berencana kembangkan bisnis properti.
Sementara itu, Pelindo I juga akan bekerja sama dengan PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) untuk kembangkan kawasan pariwisata di Tanjung Pinggir Batam. Untuk pengembangan pemasaran pelayanan jasa pemanduan di perairan Selat MalakaSelat Singapura, Pelindo I akan bekerja sama dengan PT Pelindo II (Persero) dan PT Djakarta Lloyd (Persero).
Bambang berharap kerja sama tersebut bisa mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk membangun industri maritim Indonesia. "Sesuai amanat UUD 1945, pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara maksimal," tutur Bambang.