REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jerome Powell, yang dicalonkan Presiden AS Donald Trump untuk memimpin Federal Reserve, mengatakan bahwa dia memperkirakan bank sentral akan melanjutkan pengetatan moneter dan mengurangi beban peraturan pada sistem keuangan.
"Jika ditetapkan, saya akan berusaha, bersama dengan rekan-rekan saya, untuk mendukung keberlanjutan kemajuan ekonomi menuju pemulihan penuh," kata Powell dalam pernyataannya yang akan disampaikan dalam rapat dengar pendapat pencalonannya di Senat pada Selasa (28/11) waktu setempat.
"Kami memperkirakan tingkat suku bunga akan naik agak jauh dan ukuran neraca kami sedikit demi sedikit menyusut," Powell mengatakan dalam sambutan yang dikeluarkan Senin (27/11) sebelum rapat dengar pendapat di Senat.
Dia juga mencatat bahwa bank sentral harus siap untuk menanggapi secara tegas dalam merespon krisis.
Berkenaan dengan reformasi peraturan, Powell mengatakan bahwa bank sentral di bawah kepemimpinannya akan mempertimbangkan cara yang tepat untuk mengurangi beban peraturan pada sistem keuangan sambil melestarikan reformasi inti, seperti persyaratan modal dan likuiditas yang kuat, pengujian ketahanan dan perencanaan resolusi.
Dalam keterangannya, dia juga menekankan independensi The Fed. "Saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk mencapai tujuan tersebut (stabilitas lapangan kerja dan harga maksimum) sambil mempertahankan status independen dan non partisan Federal Reserve yang sangat penting untuk mengejar mereka," kata Powell.
Powell, yang saat ini menjadi anggota Dewan Gubernur the Fed, dinominasikan oleh Trump untuk mengganti Ketua Fed Janet Yellen, yang masa jabatannya akan berakhir pada Februari 2018. Dia diperkirakan akan menghadapi kongesahan yang mulus di Senat.