Ahad 26 Nov 2017 17:25 WIB

Kemenhub: Kondisi Bandara di Bali dan Lombok Masih Aman

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memastikan seluruh penumpang rute internasional dan domestik yang sempat tertunda setelah erupsi ketiga Gunung Agung Sabtu (25/11) malam telah diberangkatkan Ahad (26/11) pagi.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memastikan seluruh penumpang rute internasional dan domestik yang sempat tertunda setelah erupsi ketiga Gunung Agung Sabtu (25/11) malam telah diberangkatkan Ahad (26/11) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali dan Lombok Praya masih beroperasi normal. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan penerbangan di kedua bandara tersebut belum terdampak erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali.

"Berdasarkan laporan dari Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Denpasar, kondisi bandara (di Bali dan Lombok) masih aman," kata Agus di Jakarta, Ahad (26/11).

Kepastian tersebut didapatkan setelah melakukan beberapa pemantauan terlebih dahulu. Dari hasil paper test yang dilakukan, lanjut Agus, belum ada tanda-tanda vulcano ash (VA) atau abu vulkanik di seputar bandara tersebut.

Meskipun begitu, Agus meminta segenap penyelenggara layanan penerbangan di Bali, Lombok, dan sekitarnya tetap siaga. "Baik itu maskapai penerbangan, pengelola bandara, penyelenggara navigasi penerbangan, otoritas bandar udara, dan penyelenggara layanan meteorologi penerbangan untuk tetap waspada," jelas Agus.

Agus menuturkan saat ini ada perkiraan dari VVAC Darwin yang menujukan arah debu vulkanik menuju Bandara Internasional Lombok Praya (LOP). Hanya saja, Agus memastikan perkiraan tersebut telah diperiksa sampai pukul 16.20 WIT dan Bandara Lombok tidak terdeteksi adanya debu vulkanik.

Hanya saja, nantinya jika secara langsung terdampak abu vulkanik maka Agus menegaskan harus ada tindakan yang dilakukan. "Abu vulkanik dibuktikan dengan paper test yang positif maka bandara akan ditutup dengan menjalankan Standart Operation Procedure (SOP) masing-masing operator yang terkait," ungkap Agus.

Untuk itu, Agus meminta jangan memaksakan penerbangan jika kondisi berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak memungkinkan untuk operasional penerbangan. Dia juga ingin pelayanan kepada penumpang tidak diabaikan.

"Jika terjadi keterlambatan, semua harus bekerjasama untuk melakukan pelayanan kepada penumpang sesuai aturan yang berlaku sehingga penumpang tetap nyaman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Agus.

Gunung Agung terus mengalami erupsi hingga saat ini. Erupsi terjasi sejak kemarin (25/11) pada pukul 17.30 WITA dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak kawah. Semenjak itu, disusul erupsi secara beruntun.

Sebelumnya, maskapai penerbangan Garuda Indonesia membatalkan sebanyal 18 penerbangan dari dan ke Lombok. Hal itu sebagai tindakan antisipasi meski bandara di Lombok atau Bali tetap dibuka dan beroperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement