Jumat 24 Nov 2017 17:39 WIB

Kementan akan Buka Sawah Pasang Surut 1 Juta Hektare

Red: Nur Aini
Petani menanam padi di kawasan persawahannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petani menanam padi di kawasan persawahannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian siap membangun sawah baru dengan memanfaatkan lahan pasang surut seluas 1 juta hektare di sejumlah wilayah Tanah Air dalam dua tahun ke depan atau 2018-2019.

"Saya minta Dirjen PSP (Prasarana dan Sarana Pertanian) untuk fokus pada lahan pasang surut. Satu juta hektare akan dibangun," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman di sela pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama lingkup Kementerian Pertanian di Jakarta, Jumat (24/11).

Menteri menyatakan, saat ini sudah ada sawah lahan pasang surut di Musi Banyuasin Sumatera Selatan seluas 1.000 ha yang ditanami padi bahkan telah dipanen, sementara di Kalimantan selatan seluas 100 ribu ha dan 483 ribu ha di wilayah lain. Menurut dia, terdapat sekitar 10 juta hektare lahan pasang surut di Tanah Air yang potensial dimanfaatkan untuk pembukaan sawah baru guna pengembangan tanaman pangan seperti padi dan jagung.

Amran mengungkapkan, jika produktivitas tanaman padi di sawah lahan pasang surut mencapai 7 ton per hektare makan akan ada tambahan sekitar 7 juta ton dengan pembukaan 1 juta hektare atau senilai Rp 80 triliun. "Jika 10 juta hektare lahan pasang surut tersebut dimanfaatkan untuk sawah maka akan ada tambahan nilai Rp 800 triliun atau sekitar Rp 1.000 triliun," ujarnya.

Dengan perputaran uang senilai itu, kata dia, maka tidak akan ada lagi kemiskinan di wilayah-wilayah yang memiliki lahan pasang surut, setelah dibangunnya sawah-sawah. Pada kesempatan tersebut, Mentan memaparkan sejumlah pencapaian yang diraih Kementan selama 2015-2107, antara lain padi pada 2017 mencapai 81,5 juta ton atau naik 15,1 persen dibandingkan 2014, jagung 26,0 juta ton (naik 36,9 persen), aneka cabai 1,90 juta ton (naik 1,5 persen) dan bawang merah 1,42 juta ton (naik 15,3 persen).

Sementara itu, sejak 2016 sejumlah komoditas pertanian tidak lagi dipenuh dari impor seperti beras medium, bawang merah, jagung turun 61 persen impornya. Selain itu pada September 2017 Indonesia telah mengekspor bawang merah ke Thailang, Malaysia dan Timor Leste dan lainnya sebanyak 2.516 ton. Kepada pejabat yang dilantik, Mentan meminta mereka untuk segera melakukan percepatan peningkatan luas tanam agar mampu mencapai target produksi yang telah ditetapkan yakni padi 85 juta ton dan jagung 30 juta ton pada 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement