REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana meluncurkan dua aplikasi digital pendukung bisnis treasuri pada tahun depan. Sebab, salah satu tantangan perbankan kini yaitu maraknya kemunculan perusahaan financial technology (fintech).
Seperti diketahui, fintech menyediakan berbagai layanan keuangan berbasis teknologi. Dengan begitu memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan keuangan tanpa harus datang ke kantor cabang.
"Terkait produk, tantangannya sekarang fintech. Maka ini harus direspons oleh Divisi Treasuri BNI, kita harus bisa berikan bisnis treasuri lebih baik," ujar Head of Treasury BNI Feri Andajaya kepada Republika.co.id, Kamis, (16/11).
Ia menyebutkan, dua aplikasi yang tengah dikembangkan Divisi Treasuri BNI yakni BNI Smart Forex Web Client dan BNI FX Mobile. Feri menjelaskan, BNI Smart Forex Web Client merupakan web khusus untuk nasabah yang ingin melakukan transaksi valuta asing.
"Jadi di situ nanti, ada terpampang kurs, kemudian nominal berapa. Jadi orang bisa mau beli atau jual, tergantung sisi mana yang dia lakukan," jelasnya.
Dirinya menegaskan, aplikasi itu memungkinkan nasabah untuk bertransaksi valuta asing di mana pun serta kapan pun sebab dijalankan menggunakan jaringan internet. "Kurs yang ditampilkan pun real time kurs. Jadi perubahan kurs yang ada di market juga otomatis akan berubah di situ," tutur Feri.
Diharapkan, lewat aplikasi tersebut, nasabah bisa mendapatkan harga terbaiknya dalam bertransaksi. Pasalnya, nasabah bisa langsung memanfaatkan pergerakan market untuk mendapatkan harga bagus.
Sementara itu, fitur BNI FX Mobile akan ditambahkan ke dalam aplikasi BNI Mobile Banking yang selama ini sudah ada. "Di BNI Mobile Banking tadinya baru ada pelayanan transaksi rupiah, maka kita akan tambah fitur untuk transaksi valuta asing. Jadi ketika dia buka aplikasi dari ponsel, di situ dia masuk ke transaksi," jelas Feri.
Ia menuturkan, lewat fitur tersebut, nasabah pun bisa melakukan transfer valuta asing. Baik ke bank lain maupun ke sesama BNI.
"Fintech kan konsepnya memudahkan orang bertransaksi melalui media (ponsel). Maka sekarang ini yang penting bagi kita adalah anytime anywhere it want to do your transaction, you can do it," katanya.
Ia menambahkan, kedua platform itu akan diluncurkan pertangahan 2018. Izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun, kata dia, sudah didapat.
"Kita harap dengan aplikasi fintech ini bisa menambah 15 persen existing customer. Tujuan kita kembangkan ini supaya nasabah tidak pindah ke sarana infrastruktur lain," tegas Feri.
Advertisement