Selasa 21 Nov 2017 15:37 WIB

OJK Nilai BPKH Jadi Lokomotif Investor Syariah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen, melakukan perjalanan dinas menggunakan pesawat terbang kelas ekonomi menuju Kupang, NTT.
Foto: Dok OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen, melakukan perjalanan dinas menggunakan pesawat terbang kelas ekonomi menuju Kupang, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kehadiran Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berinvestasi pada efek syariah, mendorong berkembangnya investasi syariah. Pun kegiatan itu menongkrak market size syariah.

"BPKH menjadi lokomotif investor syariah," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam diskusi Pengelolaan Investasi Keuangan Haji BPKH di Jakarta, Selasa (21/11).

 

Ia menyebut langkah, investasi BPKH menginspirasi minat issuer menerbitkan efek syariah. Sehingga, menarik investor lain, termasuk konvensional di efek syariah. Ia meyakini BPKH menjadi barometer bagi investor syariah lainnya yang tertarik berinvestasi di efek syariah.

 

Hoesen menjabarkan, salah satu penyebab rendahnya market share pasar modal syariah ibarat chicken and egg. Menurut dia, keberadaan BPKH menjadi salah satu solusi terkait permasalahan chicken and egg dalam mengembangkan pangsa pasar modal syariah.

 

Hoesen menilai, BPKH dengan dana investasi Rp 100 triliun, memiliki peran sangat strategis dalam mendorong sisi supply dan demand. Ia menyebut perkembangan pasar modal syariah masih menjadi tantangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement