Senin 20 Nov 2017 16:57 WIB

Danareksa Diproyeksikan Jadi Induk Bank BUMN

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
 Karyawan melayani nasabah di Gedung Danareksa Investment Management, Jakarta, Senin (21/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawan melayani nasabah di Gedung Danareksa Investment Management, Jakarta, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memproses pembentukan perusahaan induk atau holding untuk sektor keuangan. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan induk untuk holding perusahaan sektor keuangan tersebut adalah PT Danareksa (Persero).

"Induknya danareksa, jadi semua holding 100 persen miliknya BUMN. Seperti tambang itu PT Inalum, kalau keuangan adalah Danareksa," kata Gatot di Kantor Kementerian BUMN, Senin (20/11).

Gatot menargetkan holding perbankan bisa terbentuk pada kuartal I 2018. Perusahaan yang nantinya berada di bawah Danareksa tersebut yaitu empat bank BUMN yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Selain itu, holding tersebut  akan membawahi BUMN lainnya seperti Pegadaian, PT PNM, dan Bahana.

Untuk mencapai target realisasi tersebut, Gatot memastikan saat ini masih terus melakukan kajian intensif bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Tak hanya OJK, sementara Bank Indonesia (BI) administrasi sudah dan responsnya bagus, kita harapkan bisa," ungkap Gatot.

Gatot menjelaskan mitigasi risiko dari holding tersebut juga akan dipertimbangkan. Sebab, kata dia, masalah mitigasi risiko, keuangan akan berpengaruh kepada pembentukan holding.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement