Senin 20 Nov 2017 01:15 WIB

Pramuka Sumbar Dijadikan Penyuluh Makanan Sehat dan Aman

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pramuka (ilustrasi)
Foto: dok. Republika
Pramuka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Di Sumatra Barat, penggerak Pramuka tak hanya diajarkan tentang prinsip-prinsip ke-Pramuka-an saja. Kali ini, Kwarda 03 Pramuka Sumatra Barat bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Padang menggelar Perkemahan Sadar Pangan Aman, sejak Jumat (17/11) hingga Ahad (19/11) ini.

Kegiatan yang merupakan rangkaian Bulan Keamanan Pangan, bertujuan menjadikan kader-kader Pramuka sebagai perpanjangan tangan BPOM dan BBPOM Kota Padang dalam melakukan penyuluhan tentang makanan sehat dan aman kepada masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 200 orang pramuka tingkat SMA se-Kwarcab Sumatra Barat. Salah satu bentuk kegiatan yang diadakan yaitu training of trainer (TOT) pengawasan pangan untuk menjadikan pramuka sebagai penyuluh dan fasilitator keamanan pangan di lingkungannya, termasuk sekolah.

 

Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit mengungkapkan, BBPOM Kota Padang memiliki tugas dan fungsi yang cukup berat untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai jenis obat dan makanan di Sumatra Barat. Belum lagi, tanggung jawab BBPOM juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat termasuk murid sekolah. Kader Pramuka kemudian dilirik memiliki kemampuan untuk 'membantu' tugas BBPOM dalam melakukan fasilitas penyuluhan di sekolah-sekolah.

 

"Potensi ke-Pramuka-an bisa kita giring untuk mengawasi obat dan makanan," ujar Nasrul saat menutup Perkemahan Sadar Pangan Aman di Padang Besi, Ahad (19/11).

 

Nasrul juga berpesan kepada adik-adik Gugus Depan khususnya yang mengikuti pelatihan bersama BBPOM agar mampu mengembangkan potensinya. Ia berharap keberadaan Pramuka bisa memberikan kontribusinya dalam mengawasi peredaran obat dan makanan di Sumatra Barat.

 

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Nasrul untuk mengingatkan Pramuka menjauhi bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti narkoba dan perilaku buruk menghirup lem. "Sumbar saat ini sedang dalam kondisi darurat narkoba, LGBT, dan penyakit masyarakat lainnya," ujar Nasrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement