Kamis 16 Nov 2017 21:18 WIB

Daya Listrik Ditambah, PLN: Konsumsi tak akan Langsung Naik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (14/11). Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana melakukan penyederhanaan kelas golongan pelanggan listrik rumah tangga non-subsidi hanya menjadi dua golongan yaitu 4.400 VA dan 13.200 VA
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (14/11). Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana melakukan penyederhanaan kelas golongan pelanggan listrik rumah tangga non-subsidi hanya menjadi dua golongan yaitu 4.400 VA dan 13.200 VA

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir menilai rencana penambahan daya listrik bagi pelanggan PLN tak akan serta merta membuat konsumsi listrik masyarakat melonjak secara drastis. Ia menjelaskan, tidak mungkin masyarakat langsung melakukan penambahan daya langsung 5.500 VA tanpa berpikir berapa besar kebutuhan mereka dalam mengkonsumsi listrik.

Sofyan menjelaskan, meski penambahan daya terjadi, bukan berarti masyarakat mengabaikan kampanye hemat listrik yang selama ini juga digaungkan oleh PLN. Menurutnya, PLN juga tetap melakukan edukasi masyarakat untuk melakukan hemat energi.

"Ini kan kembali, kita sudah promosi LED segala macam supaya pakai energi hemat. Jadi, mau tidak mau kita juga lakukan edukasi ke masyarakat gimana menggunakan listrik dengan efisien. Kita serahkan ke masyarakat, mereka kan perlu. Tapi kita juga nggak mau mereka perlu tapi nggak bisa bayar," ujar Sofyan di Hotel Hyatt, Kamis (16/11).

Ia tak menampik jika usulan PLN ini untuk meningkatkan konsumsi listrik masyarakat. Namun, Sofyan juga menjelaskan bahwa peningkatan konsumsi bukan berarti membuat masyarakat juga tidak mendapatkan akses listrik yang murah. Ia mengklaim bahwa kebijakan ini nantinya juga akan menambah serapan daya listrik per kapita.

"Konsumsi listrik naik nggak salah kan, selama itu untuk alat produksi. Investasi berkembang, harga affordable (terjangkau) terus masyarakat bisa manfaatnya tinggi," ujar Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement