REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kementerian ESDM dan PLN akan segera melakukan penyatuan golongan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk kategori rumah tangga nonsubsidi. Kebijakan itu akan dimanfaatkan pelaku UMKM untuk memaksimalkan produksi mereka.
Salah satu pelaku UMKM yang memproduksi handicraft, Nina Yulianti, mengaku berencana menambah barang elektronik apabila kebijakan tersebut jadi terealisasi. Sebab, saat ini saja Nina mengaku kapasitas listrik yang terpasang tak cukup untuk menunjang kegiatan produksi meski sudah menggunakan golongan listrik 2.200 Volt Ampere (VA).
Karena itu, Nina mengaku harus pintar-pintar mengatur penggunaan listrik. Sebab, workshop tempatnya berproduksi masih ditopang oleh listrik yang menyatu dengan rumah pribadinya.
"Kalau dayanya bertambah, kita enggak khawatir jeglek," kata dia, saat ditemui Republika.co.id di ajang pameran Mal to Mal di AEON, BSD, Tangerang, Rabu (15/11).
Pada pekan lalu, Kementerian ESDM menyampaikan rencana menyatukan golongan TDL PLN untuk kategori rumah tangga (R-1) nonsubsidi. Penyatuan golongan ini juga berarti pelanggan akan mendapatkan penambahan daya.
Daya pada empat golongan, yaitu 900 Volt Ampere (VA) nobsubsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA akan dinaikkan dan ditambah menjadi 4.400 VA. Untuk daya golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambah menjadi 13 ribu VA. Sementara, daya golongan 13 ribu VA ke atas akan di-loss stroom (dibebaskan). Loss stroom berarti tak ada batasan daya sehingga konsumen bisa menggunakan listrik sebanyak yang dibutuhkan. Menteri ESDM Ignasius Jonan memastikan, meski pelanggan akan mendapatkan tambahan daya, tetapi harga listrik yang dibayarkan tidak naik.