Selasa 14 Nov 2017 08:23 WIB

Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Pemotongan Pajak

Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (13/11) atau Selasa (14/11) pagi WIB, karena para investor menunggu data ekonomi penting yang akan keluar selama pekan ini.

Kekhawatiran bahwa pemotongan pajak perusahaan AS bisa tertunda sampai 2019, telah membuat greenback turun akhir-akhir ini, namun dolar berada di posisi yang kuat pada Senin (13/11) menjelang data ekonomi utama, seperti inflasi dan klaim pengangguran.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,11 persen menjadi 94,496 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1668 dolar AS dari 1,1660 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3116 dolar AS dari 1,3200 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7625 dolar AS dari 0,7659 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,62 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,56 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9961 franc Swiss dari 0,9962 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,2728 dolar Kanada dari 1,2686 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement