Senin 13 Nov 2017 02:31 WIB

Bertemu PM Abe, Jokowi Apresiasi Investasi Jepang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Joko Sadewo
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Shinzo Abe di Hotel Diamond, Manila, Filipina, Ahad (12/11). Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi Jepang di Tanah Air yang mencapai hampir 90 persen pada 2016 lalu.

"Hampir mencapai 90 persen pada 2016," kata Jokowi, dari siaran resmi Istana.

Lebih lanjut, Presiden pun menegaskan investasi di Indonesia saat ini sudah lebih membaik. Index ease of doing business Indonesia, kata dia, telah melompat dari peringkat 114 pada tahun 2015 menjadi peringkat 72 di tahun 2017.

Selain itu, Indonesia juga telah mendapat investment grade dari tiga lembaga pemeringkat internasional. Karena itu, Presiden pun berharap Pemerintah Jepang terus meningkatkan nilai investasinya di Indonesia.

"Dengan situasi yang semakin baik ini saya berharap investasi Jepang pada 2017 akan dapat melampaui angka investasi tahun lalu," ucap Jokowi.

Sementara itu, PM Abe menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan Presiden Jokowi yang telah berhasil memperbaiki iklim investasi.

"Terima kasih atas kepemimpinan Presiden Jokowi, iklim investasi di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan," ujar PM Abe.

Dalam pertemuan ini, kedua Kepala Negara juga membahas kerja sama yang akan dijalin menjelang perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Presiden Jokowi ingin perayaan hubungan diplomatik ini diikuti dengan peningkatan kerjasama di bidang infrastruktur.

"Hal ini akan menjadi kado yang monumental bagi 60 tahun hubungan kedua negara," kata Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan ini, Presiden turut didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja. Di antaranya yakni Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Dubes RI untuk Filipina Johny Lumintang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement