REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah perkembangan teknologi, ekonomi digital dinilai perlu dibangun demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, ekonomi digital tidak bisa mengandalkan pemerintah saja.
Guru Besar IPMI Business School Profesor Roy Sembel menyatakan, peran pelaku bisnis, akademisi, serta masyarakat juga diperlukan dalam mengembangkan ekonomi digital. "Government memang sudah tugasnya begitu tapi tidak bisa hanya andalkan pemerintah. Pilar lainnya juga harus mendukung," tegasnya dalam Focus Group Discussion yang digelar oleh ICED Institute bersama IPMI International Business School dan Asosiasi Digital Enterpreneur Indonesia (ADEI) di Jakarta, Kamis (9/11).
Selain itu, kata dia, Indonesia pun harus membuka diri untuk dunia internasional. "Hal itu karena, kalau sudah berbicara tentang ekonomi terutama digital sudah tidak ada negaranya lagi. Borderless," tambah Roy.
Menurutnya, Indonesia sudah memiliki kekuatan untuk membangun ekonomi digital. Hal itu meliputi sumber daya dengan pengguna ponsel lebih dari 320 juta, segingga bisa disimpulkan sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan lebih dari satu ponsel.
"Jadi bagaimana kita bisa leverage kekuatan itu untuk menutupi kelemahan kita," ujarnya. Meski begitu, ia menyadari, membangun ekonomi digital tidak bisa langsung, perlu proses dan kerjasama antarsemua pihak.
Ia menegaskan, negara ini perlu mempersiapkan diri, baik dari sisi hardware, software, maupun lainnya. "Visi juga harus jelas sehingga kita sama-sama mengerti arahnya ke mana," tutur Roy.