REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Perdagangan memfasilitasi kegiatan temu bisnis antara 100 pelaku usaha UMKM terpilih dengan jaringan toko modern, pasar swalayan dan toko oleh-oleh di Padang, Sumatra Barat. Melalui kegiatan tersebut, Kementerian Perdagangan membukakan akses bagi produk-produk UMKM agar dapat dipasarkan oleh jaringan ritel modern dan toko oleh-oleh.
"Akses pasar produk UMKM harus ditingkatkan. Pemerintah memfasilitasi pertemuan-pertemuan seperti ini di banyak kota di Indonesia agar pelaku usaha UMKM makin produktif dan memperkuat sinerginya dengan jejaring pasar modern," ucap Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) Luther Palimbong, dalam keterangan resmi, Jumat (3/11).
Lebih lanjut, ia mengatakan, melalui acara temu bisnis, Kementerian Perdagangan juga melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas dan kemasan produk-produk UMKM. Sebab, toko modern memiliki permintaan barang dengan kualifikasi yang spesifik. Setelah kualitas produk meningkat, baru lah UMKM dapat memasok produk jaringan pasar swalayan, toko modern, maupun pusat oleh-oleh.
Sejumlah toko modern yang telah terlibat dalam temu usaha antara lain Transmart, Minang Mart, Big Mart, Toko Swalayan Budiman, Rilly Swalayan, Citra Swalayan, serta Pusat Oleh-Oleh Ummy Aufa.
"Pemerintah ingin menciptakan kemitraan usaha yang saling menguntungkan. UMKM bisa menjadi pemasok di jaringan pemasaran, distribusi toko modern, maupun pusat oleh-oleh," kata Luther.
Selain untuk meningkatkan daya saing UMKM, sambung Luther, pemerintah juga ingin memastikan toko modern mematuhi Permendag Nomor 70 tahun 2013 dan Permendag Nomor 47 tahun 2016. Dalam dua peraturan tersebut, ada kewajiban bagi ritel modern melakukan kemitraan dengan UMKM. "Temu usaha seperti ini sekaligus membantu toko modern menjalankan kewajibannya," kata dia.