REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi pengusaha ritel modern Indonesia (Aprindo) menjalin kemitraan dengan para pengusaha warung sembako. Lewat program kemitraan tersebut, ritel modern menyediakan akses bagi warung sembako sehingga mereka bisa mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah.
"Ini untuk menegaskan bahwa ritel tidak pernah memonopoli market. Justru kita mendukung kemajuan warung supaya sama-sama tumbuh," kata Ketua Umum Aprindo Roy Mandey, saat dihubungi Republika, Selasa (31/10).
Menurutnya, kerja sama antara ritel modern dengan toko tradisional sebenarnya sudah berlangsung lama. Bahkan, menurut Roy, sudah ada lebih dari 1.000 warung sembako yang dibina oleh Aprindo.
Namun, kerja sama tersebut akan lebih diformalkan dalam bentuk program kemitraan. Selain Aprindo, program kemitraan ini juga akan didukung oleh perbankan yang akan memberi akses permodalan bagi warung kecil.
Namun begitu, Roy menegaskan, Aprindo hanya menyediakan alternatif sumber barang bagi warung sembako. Sehingga, tidak ada paksaan bagi mereka untuk mengambil barang dari ritel modern.
Program kemitraan antara ritel modern dengan warung tradisional sendiri dijadwalkan akan diluncurkan langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Rabu (1/11) siang di Indogrosir Bekasi.