Rabu 01 Nov 2017 08:34 WIB

Dolar AS Menguat Ditopang Data Ekonomi yang Positif

 Petugas menunjukan uang dolar AS di tempat penukaran uang asing. ilustrasi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas menunjukan uang dolar AS di tempat penukaran uang asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (31/10) atau Rabu (1/11) pagi WIB, didukung data ekonomi yang positif. Indeks kepercayaan konsumen mencapai 125,9 pada Oktober, tingkat tertinggi dalam hampir 17 tahun, menurut Conference Board pada Selasa (31/10).

Sementara itu, Federal Reserve AS memulai sebuah pertemuan dua hari kebijakannya pada Selasa (31/10) dan dijadwalkan akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter terbarunya pada Rabu (1/11) waktu setempat.

"The Fed diperkirakan akan mengumumkan tidak ada perubahan dalam kebijakannya pada besok, namun bisa menggunakan pernyataannya untuk memberi sinyal tentang pergerakan Desember, mungkin dengan memainkan penguatan ekonomi," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, pada Selasa (31/10).

Pada akhir perdagangan New York, euro naik ke 1,1653 dolar AS dari 1,1633 dolar AS, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3281 dolar AS dari 1,3197 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7660 dolar AS dari 0,7678 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,68 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,17 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga meningkat menjadi 0,9973 franc Swiss dari 0,9953 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2899 dolar Kanada dari 1,2838 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement