Rabu 01 Nov 2017 01:35 WIB

Pakistan Bidik Suku Cadang Otomotif Asal Indonesia

Stan suku cadang meramaikan pameran Indonesia International Motor Show 2017 (IIMS) saat dibuka di Jiexpo kemayoran Jakarta, Kamis (27/4).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Stan suku cadang meramaikan pameran Indonesia International Motor Show 2017 (IIMS) saat dibuka di Jiexpo kemayoran Jakarta, Kamis (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Posisi Indonesia sebagai salah satu pusat perkembangan industri otomotif di Asia Tenggara cukup terkenal di kalangan pebisnis otomotif Pakistan. Kadin Lahore pun melihat prospek bagus untuk memasarkan suku cadang asal Indonesia.

Dalam kunjungan Dubes RI untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri, untuk memenuhi undangan Ketua KADIN Lahore baru-baru ini, pembicaraan mengenai peluang impor suku cadang asal Indonesia mengemuka, demikian keterangan KBRI Islamabad yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (31/10).

Presiden KADIN Lahore, Malik Tahir Javaid, mengatakan perusahaannya mengimpor suku cadang asal Indonesia senilai 1,1 juta dolar AS per tahun.

Potensi impor juga tampak dari kontrak bisnis senilai 800 ribu dolar AS oleh pengusaha Pakistan dalam kunjungan ke Trade Expo Indonesia pertengahan Oktober lalu. Suku cadang truk juga banyak didatangkan dari Indonesia dengan nilai lebih dari 500 ribu dolar.

"Daya saing kualitas sparepart asal Indonesia menjadi salah satu pendorong lebih lanjut penguatan hubungan perdagangan bilateral," kata Dubes Iwan.

Saat ini beberapa komponen otomotif Indonesia masih dikenakan tarif impor yang relatif tinggi dibandingkan komponen serupa asal Cina. Dalam kerja sama dagang kedua negara, berkomitmen kuat untuk meningkatkan efektivitas PTA dan melangkah maju menuju FTA.

Menurut Dubes RI, dari hasil review ke-3 PTA pada Agustus 2017, untuk tahun 2018 buah mangga asal Punjab dapat masuk ke Indonesia. Selain itu, jeruk kino, yang juga banyak dihasilkan dari Provinsi Punjab, dapat masuk ke pasar lokal sejak Desember hingga April.

"Kesepakatan yang dicapai tersebut memerlukan sikap proaktif dari para pebisnis kedua negara utk mewujudkannya melalui saling kunjung antar-KADIN," ujar Dubes RI.

Ketua KADIN Lahore menyambutnya dengan rencana kunjungan delegasi KADIN Lahore ke Indonesia pada Februari 2018.Pihaknyamengharapkan KBRI Islamabad dapat memfasilitasi pertemuan B to B dengan mitra-mitra Indonesia pada kunjungan itu.

Industri otomotif Pakistan terus tumbuhpositif,didorong dengan berkembangnya kelas menengah di Pakistan yang mencapai 80 juta. Selain itu, pesatnya aktivitas pembangunan dan logistik proyek Cina Pakistan Economic Corridor(CPEC) berkontribusi pada terciptanya permintaan komponen truk di Pakistan.

Pembukaan jalan baru di berbagai provinsi Pakistan juga turut mendorong tingginya pertumbuhan penjualan mobil yang berimplikasi pada munculnya permintaan komponen mobil di Pakistan. Selamaperiode Juli-September 2017 data Pakistan Automotive Manufacturers Association (PAMA) menunjukan penjualan mobil meningkat mencapai 60.470 unit, meningkat 27 persen dibandingkan periode sama tahun 2016.

Untuk memenuhi kebutuhan suku cadang otomotif, Pakistan mengimpor dari Cina, Thailand, Turki, dan Indonesia. Total nilai impor suku cadang mencapai 29,2 miliar dolar. China berada di posisi teratas sebagai pengekspor suku cadang dengan nilai sebesar 4,79 miliar dolar AS, disusul Thailand (814,4 juta dolar).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement