REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan pasokan listrik untuk industri pemurnian mineral atau smelter alumina dan pengembangan bisnis properti di kawasan Kalimantan Barat. Bentuk kerja sama ini disalurkan melalui PLN Kalimantan Barat, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Power Purchase Agreement (PPA) tentang jual beli tenaga listrik dengan total 170 MVA.
Listrik dijual kepada dua perusahaan yakni PT Dinamika Sejahtera Mandiri (smelter) dan PT Kurnia Jaya Raya (pengembangan properti).Penandatanganan dilakukan oleh General Manager PLN wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur, Direktur PT Dinamika Sejahtera Peng Tjoan serta Komisaris Utama PT Kurnia Jaya Raya Swadono Adijianto yang disaksikan oleh Direktur Bisnis regional Kalimantan PLN Machnizon di Jakarta, Senin.
"Setelah beberapa proyek pembangkit di Kalbar berhasil Commercial Operation Date (COD), diharapkan akan diikuti dengan peningkatan penjualan terutama untuk pelanggan industri dan bisnis," kata Richard saat memberikan sambutan.
Richard juga menjelaskan beberapa tahun lalu memang kondisi listrik di Kalimantan Barat mengalami defisit listrik tapi mulai awal tahun 2016 PLN sudah berhasil surplus daya listrik di sistem Khatulistiwa.
Kondisi ini menjadi penting dalam peningkatan iklim investasi di Kalimantan Barat. Oleh sebab itu PLN siap untuk melayani pelanggan-pelanggan dengan kebutuhan listrik besar.
Industri pertambangan dan bisnis pengembangan properti di Kalimantan Barat merupakan sektor yang sangat diminati oleh para investor. PLN akan memasok listrik sebesar 150MVA untuk Smelter alumina PT Dinamika Sejahtera Mandiri yang rencananya mulai dibangun pada 2018 selesai pada 2020.
Sedangkan untuk PT Kurnia Jaya Raya yang bergerak dibidang pembangunan mal, perumahan serta apartemen di Kubu Raya, PLN akan menyediakan pasokan listrik secara bertahan dengan total 20MVA mulai tahun 2018 hingga 2023.
Sementara itu, Machnizon dalam "closing statmentnya" menyampaikan bahwa PLN akan berusaha menjadi penjual listrik yang baik dengan akan segera membangun infrastruktur penunjang untuk para investor yang telah mempercayai PLN untuk menyediakan listrik. Serta siap untuk menyambut para investor besar lainnya.
"Listrik di Kalimantan Barat sudah cukup dan kami siap melayani para investor yang datang ke Kalimantan Barat. Jadi pengusaha tidak perlu membangun pembangkit lagi, serahkan saja kepada PLN. kami siap menjadi penjual listrik yang baik," ujar Machnizon.
Saat ini untuk menjaga kestabilan listrik di Kalimantan Barat PLN berkerja sama dengan Malaysia (SESCO) mengimpor listrik dengan total hingga 200 MW. Sambil menunggu pembangkit baru selesai yang akan semakin memperkuat kondisi Sistem listrik di Khatulistiwa seperti PLTU Sintang 2x7 MW, PLTG MPP Kalbar 100 MW, PLTU 3 Kalbar 3 2x50 MW dan PLTU Kalbar 1 2x50 MW.
Dengan penambahan kapasitas ini maka Sistem Khatulistiwa akan mengalami surplus energi dengan reserve margin lebih dari 30 persen. Sehingga pada 2018 mendatang kondisi sistem Khatulistiwa akan semakin kuat guna mendukung perekonomian Kalimantan Barat