Jumat 27 Oct 2017 16:53 WIB

BI: Pelemahan Kurs Mata Uang Terjadi Secara Global

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Panitia menghitung uang baru pada acara edukasi dan sosialisasi uang rupiah baru dalam program BI Mengajar oleh Bank Indonesia (BI), di Aula SMAN 1 Baleendah, Jalan RAA Wiranatakusumah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis ( 26/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Panitia menghitung uang baru pada acara edukasi dan sosialisasi uang rupiah baru dalam program BI Mengajar oleh Bank Indonesia (BI), di Aula SMAN 1 Baleendah, Jalan RAA Wiranatakusumah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis ( 26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan, akan selalu menjaga stabilitas kurs rupiah dengan tetap berada di pasar. Hal itu menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS yang sempat tembus ke level Rp 13.630 per dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal mengatakan, pelemahan kurs tersebut terjadi secara global sehingga dialami pula oleh mata uang di negara lainnya. "Hal ini terkait semakin membaiknya ekonomi di Amerika Serikat (AS)," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (27/10).

Agusman pun enggan mengatakan, apakah pelemahan ini akan berlangsung lama atau tidak. "Yang penting kita tetap jaga stabilitas," ujarnya.

Sebelumnya, Jumat pagi (27/10), kurs rupiah dibuka melemah 52 poin atau 0,38 persen di posisi Rp 13.639 per dolar AS pada pembukaan perdagangan. Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB mulai naik dengan pelemahan 0,27 persen atau 37 poin ke Rp 13.624 per dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement