Jumat 27 Oct 2017 01:13 WIB

Skytrain Bandara akan Beroperasi Hingga Terminal Satu

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
 Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten, Ahad (17/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten, Ahad (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengungkapkan skytrain atau kereta layang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) bisa beroperasi hingga terminal satu mulai pertengahan November 2017. Saat ini, kereta berbasis automated guideway transit itu sudah melayani perpindahan penumpang atau pengunjung bandara dari terminal tiga ke dua dan sebaliknya.

Awaluddin memastikan operasional skytrain saat ini sudah berjalan lancar. "Melihat progres pembangunan shelter maupun jalur, maka operasional kereta layang untuk trase terminal satu, dua, dan tiga dapat dilakukan mulai bulan depan," kata Awaluddin, Kamis (26/10).

Dia mengatakan, dengan adanya kereta layang di setiap terminal membuat Badara Soetta sejajar dengan bandara-bandara berkelas dunia. Awaluddin menuturkan operasional skytrain dengan teknologi terkini dan satu-satunya di Indonesia itu merupakan bagian dari komitmen AP II dalam mewujudkan berbagai inovasi demi kemajuan bangsa serta pelayanan terhadap masyarakat.

Awaluddin memastikan, skytrain akan mendukung perpindahan penumpang yang terkoneksi dengan stasiun kereta bandara. "Dengan kata lain, ketika penumpang menggunakan kereta dari Jakarta menuju stasiun di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, maka penumpang tersebut kemudian dapat melanjutkan perjalanan ke terminal satu, dua, dan tiga dengan menggunakan kereta layang," jelas Awaluddin.

Kereta bandara sendiri dijadwalkan dapat mulai beroperasi pada November 2017 dengan operator adalah PT Railink yang merupakan anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II (Persero). Kereta bandara nantinya akan memiliki rute Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Untuk itu, Awaluddin mengatakan kereta bandara menjadi upaya AP II meningkatkan pelayanan dalam hal kemudahan aksesibilitas dari dan menuju bandara maupun antarterminal. "Kami berharap ini dapat menjadi contoh bagi bandara-bandara lainnya," ujar Awaluddin.

Operasional kereta yang langsung terintegrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini merupakan implementasi yang kedua di Indonesia setelah sebelumnya kereta juga telah menjadi alternatif transportasi di Bandara Internasional Kualanamu. Sementara itu, total panjang lintasan dual track skytrain yang menghubungkan seluruh terminal mencapai 3.050 meter atau sekitar tiga kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement