Senin 23 Oct 2017 12:45 WIB

Tesla akan Memperluas Investasi ke Cina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Elba Damhuri
Tesla Model 3
Foto: Tesla Motors via AP
Tesla Model 3

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Perusahaan mobil listrik Tesla Inc telah melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Shanghai terkait investasi pabrik baru di wilayah tersebut. Diharapkan, pemerintah setempat menyetujui rencana investasi ini pada akhir 2017.

Cina mengenakan bea keluar sebesar 25 persen untuk penjualan kendaraan impor dan belum mengizinkan produsen mobil asing membangun pabrik di negara tersebut. Pemerintah Cina telah mempertimbangkan untuk memberikan izin bagi produsen mobil asing untuk mendirikan pabrik di zona perdagangan bebas, terutama dalam mendorong produksi kendaraan listrik dan hibrida.

Dilansir Reuters, Senin (23/10), pada Juni 2017 lalu, Tesla dalam sebuah pernyataan pernah mengatakan, perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Shanghai untuk mengeksplorasi kemungkinan membangun fasilitas manufaktur di wilayah ini dalam rangka memenuhi pasar kendaraan listrik dan hibrida

di Cina. Namun, seorang juru bicara Tesla di Amerika Serikat menolak berkomentar lebih jauh mengenai tindak lanjut dari pernyataan pada Juni 2017 itu.

The Wall Street Journal melaporkan, Tesla dan Pemerintah Shanghai telah mencapai kesepakatan investasi di zona perdagangan bebas. Shanghai merupakan wilayah de facto Cina untuk industri otomotif dan merupakan pasar yang signifikan bagi kendaraan mewah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement