Senin 23 Oct 2017 00:38 WIB

Cina Giring Investasi Swasta ke Sektor Berdaya Tumbuh Tinggi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Elba Damhuri
Beijing pada Senin (16/10) mengumumkan bandar udara baru bernilai 80 miliar yuan (lebih dari Rp 121 triliun) dibuka pada Oktober 2019 di tengah pembangunan gencar prasarana oleh Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: Reuters
Beijing pada Senin (16/10) mengumumkan bandar udara baru bernilai 80 miliar yuan (lebih dari Rp 121 triliun) dibuka pada Oktober 2019 di tengah pembangunan gencar prasarana oleh Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan memperkenalkan mekanisme baru untuk mengarahkan investasi swasta ke area yang punya daya tumbuh lebih tinggi. Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Cina (NDRC) Zhang Yong mengatakan, Cina juga akan menurunkan batas investasi yang dibolehkan bagi swasta.

Industri manufaktur dan properti yang selama ini menarik bagi investasi swasta saat ini sedang lesu. ''Kami ingin menarik investasi ke sektor lain yang lebih berpotensi tumbuh seperti proyek kereta bawah tanah,'' kata Zhang Yong seperti dikutip Reuters, Sabtu (21/10).

Bank Sentral Cina sendiri menyebutkan saat ini Cina berada pada momen ekonomi Misky di mana harga aset merosot tajam setelah sekian lama terus tumbuh. Sebabnya adalah utang atau tekanan mata uang.

Pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal tiga 2017 sendiri melambat secara tahunan. Namun, hal ini dinilai masih sesuai jalur untuk mencapai target yang dicananngkan.

Cina sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi mereka sekitar 6,5 persen pada 2017 ini. Target ini diharapkan memberi ruang bagi pemerintah melakukan reformasi struktural.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement