Jumat 20 Oct 2017 20:22 WIB

Guru Besar IPB: Subsidi Pertanian tak Efektif

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Subsidi pupuk, benih dan bantuan alat-alat dan mesin pertanian (Alsintan) serta Kartu Tani yang dilakukan pemerintah kurang efektif. Padahal anggaran yang digelontorkan untuk tiga program tersebut tidak sedikit.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, subsidi dan bantuan untuk ketiga program tersebut sebesar Rp 40 hingga Rp 45 triliun pertahun dalam tiga tahun terakhir.

"Subsidi dan bantuan tersebut kurangefektif baik dalam meningkatkan produksi maupun meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya dalam acara Rembug Daerah Bidang Pangan di IPB, Jumat (20/10).

Itu artinya ada pemborosan anggaran negara yang seharusnya menjadi hak petani. Kendala ini dapat diatasi dengaan adanya perubahan subsidi dan bantuan menjadi after sold cash transfer. Sementara Kartu Tani dapat dimanfaatlran untuk pelaksanaan peralihan subsidi dan bantuan tersebut.

Solusi perubahan subsidi itu, ia melanjutkan, merupakan hasil dari Rembug Daerah Bidang Pangan di Karang Anyar beberapa waktu lalu. Rembug ini merupakan bagian dari Rembug Nasional ketiga tahun 2017.

Rembug Nasional ini dilakukan untuk mendalami sekaligus mengkritisi pencapaian tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Para peserta rembug nasional merupakan akademisi, pakar, praktisi, anggota parlemen dan masyarakat.

"Hasil Rembug Daerah akan didalami dan dibahas lebih sistematis dan terstruktur pada hari Rembug Nasional pada 25 Oktober di Jakarta," katanya. Presiden Jokowi bahkan direncanakan akan hadir dan menerima laporan hasil Rembug Nasional itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement