REPUBLIKA.CO.ID, SANGGAU -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman berkunjung ke Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kedatangan Amran untuk melakukan panen padi dan peluncuran ekspor beras ke Malaysia.
Di sela-sela acara, Amran menyempatkan diri berdialog bersama masyarakat di Desa Tunggal Bhakti yang mayoritas merupakan petani. Dia pun memberikan solusi atas keluhan-keluhan dari masyarakat.
"Tadi ada soal irigasi, butuh berapa? Rp 100 miliar? Ini kenapa tidak bisa tembus, uang kecil ini di pemerintah. Begini saja, saya kasih excavator, nanti bapak-bapak yang kerjakan selesaikan itu irigasi. Turunkan semua masyarakat, pasti mau," ujar Amran dalam dialog tersebut, Jumat (20/10).
Amran juga berjanji akan memberikan alat mesin pertanian (alsintan) berupa empat buah traktor yang satuannya seharga Rp 500 juta. Namun dengan catatan agar perbaikan irigasi bisa dilakukan secara gotong-royong.
Dia pun berjanji memberikan 10 pompa air untuk mengalirkan air ke lahan pertanian yang sulit dijangkau irigasi. "Kalau saya berjanji ini tidak akan lama saya kirim barangnya," ujar Amran.
Selain memberikan alsintan kepada pemerintah daerah, Amran juga melakukan dialog dengan dengan dua petani, salah satunya adalah Sapin Sanmulya. Pria paruh baya ini mengeluh kesulitan dalam mendapatkan bibit jagung berkualitas. Alhasil dia hanya bertani beras.
Mendengar keluhan ini, Amran kemudian menjanjikan ada suplai benih jagung berkualitas lebih banyak sehingga bisa diberikan kepada semua petani yang berkeinginan menanam jagung. "Nanti bapak saya kasih traktor tangan. Itu juga ada sedikit uang yang nanti buat bapak jadi modal bertani," kata Amran. Sanmulya pun tersenyum atas pemberian hadiah tersebut.
Selain kepada Sanmulya, Amran juga berjanji kepada wanita yang telah menjadi petani puluhan tahun. Dia akan memberikan bantuan baik benih maupun alsintan. Bahkan keinginan petani tersebut agar jalan di sekitar ladang diperbaiki akan segera dikomunikasikan dengan pemerintah daerah setempat.